TRIBUNNEWS.COM – Masih ingat dengan sosok Chef Edoy, owner restoran seafood dengan brand Sekar Seafood ternikmat seantero jagat di Kota Kembang, Bandung? Atau mungkin Anda kangen dengan suguhan lezat masakan khas Chef Edoy yang biasanya bikin kita ngiler saat melihat postingannya di akun social medianya?

Belakangan Chef Edoy yang bernama asli Edy Soependi seperti hilang dari peredaran bak ditelan bumi. Chef asal Kota Kembang ini ternyata benar-benar menghilang dalam beberapa saat bukan karena ditelan bumi tapi karena sapuan badai tsunami Covid-19 yang meluluhlantakkan bisnis kuliner yang telah puluhan tahun digelutinya hanya dalam waktu sekejap.

Chef Edoy menurut kisahnya sudah tak mampu lagi mempertahankan Sekar Seafood miliknya yang melegenda di kawasan Braga Kota Kembang. Dia akhirnya memutuskan menutup restorannya lalu berkontemplasi di tempat asal dilahirkannya di Indramayu.

Hampir dua tahunan, hari-hari Chef Edoy dihabiskan di pinggiran empang jauh dari hiruk-pikuk dunia, merenung, mencari inspirasi sambil memandangi ribuan ekor ikan kakap yang diharapkan akan kembali membuat dapurnya kembali mengebul.

Sampai pada sebuah titik periode awal  Februari 2022 datanglah sebuah tawaran dari seorang pengusaha muda bernama H. Islahuddin yang sukses membangun kerajaan bisnis di sebuah desa terpencil di bawah kaki Gunung Merapi dan Merbabu bernama Desa Grabag, Kabupaten Magelang.

H. Islah sudah sekitar 4 tahun membidik bisnis pariwisata di Grabag dengan memanfaatkan posisi Kabupaten Magelang sebagai kawasan prioritas utama Pariwisata Nasional. Tentu dengan keberadaan Candi Borobudur yang tenar hingga ke panggung Internasional dan ikonik bagi Indonesia.

Didukung dengan lokasi yang strategis hanya 24 KM dari exit tol Bawen Semarang dan 20 KM dari Kota Magelang, Desa Grabag cukup potensial untuk jadi daya penarik yang kuat bagi wisatawan dari arah manapun terutama bagi wisatawan yang sedang plesiran ke Yogyakarta.

Di atas lahan seluas dua hektare, H.Islah menyulap lokasi di Desa Grabag yang dulunya hanya lahan pekarangan kebun kayu sengon dijadikan water boom dan mini soccer. Water Boom ini memiliki fasilitas dua kolam renang untuk umum/anak-anak/orang dewasa dan satu kolam renang lagi diperuntukkan untuk VVIP dan privat buat kaum hawa, dinamai Metro Water Boom.

Di sebelahnya dibangun Mini Soccer, sebuah lapangan sepakbola yang ukurannya lebih besar dari lapangan futsal dinamai Metro Mini Soccer. Lapangan ini menjadi satu-satunya lapangan sepakbola berstandart internasional alias FIFA dengan rumput sintetis yang didatangkan jauh-jauh dari Thailand.

Ternyata masih ada yang kurang dari penataan lokasi wisata yang sudah mantap ini. Fasilitas bermain lengkap, kolam renang, lapangan mini soccer, tempat nongkrong instagrammable dengan background pemandangan gunung ternyata tidak lengkap jika tidak ada kulinernya.

Disitulah H. Islah kemudian menemukan Chef Edoy. Keduanya kemudian berkolaborasi untuk melengkapi sisi kuliner di wahana wisata Metro Garden tersebut.

Dengan segudang pengalaman dan profesionalisme yang dimiliki Chef Edoy, hanya butuh waktu dua pekan baginya untuk men set-up sebuah restoran berkapasitas high standart quality yang diberi nama “Go Rame Metro”. Chef Edoy melakukan inovasi-inovasi menu masakan yang menjadi ciri khasnya selama ini.

Menu utama dari Go Rame ini ikan gurame dengan varian-varian bumbu beragam, seperti lada hitam, saos manis, saos tiram, nasi goreng dll. Selain itu disediakan juga menu makanan ringan camilan dari pisang goreng beserta aneka minuman segar.

Di tangan Chef Edoy, Go Rame Metro mendadak jadi seperti restoran berkelas Sultan yang berlokasi di pedesaan Grabag. Rencananya restoran ini akan melakukan grand opening pada 12 Maret 2022 nanti.

Naaah, ada baiknya yang penasaran sensasi berwisata alam, berenang, main bola atau ingin kembali merasakan nikmatnya menu makanan khas Chef Edoy bisa langsung mengarahkan google map dengan kata kunci Metro Water Boom, Grabag, Magelang. Selamat mencoba...