Negaranya Kena Sanksi Ekonomi, Ribuan Turis Rusia Berebut Tinggalkan Thailand
Banyak turis Rusia yang tidak dapat membeli tiket pulang ke negaranya karena sanksi ekonomi oleh negara Barat.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Ribuan turis Rusia yang tengah berlibur di Thailand kini harus berjuang menemukan rute pulang akibat sanksi internasional yang dijatuhkan terhadap negaranya.
Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 memicu sejumlah tindakan internasional yang menargetkan institusi bisnis dan bank Rusia.
Beberapa operator Rusia membatalkan penerbangan dan perusahaan pembayaran global menangguhkan layanan ke Rusia.
Turis Rusia telah merupakan wisatawan terbesar yang kembali ke resor di tepi pantai Thailand sejak pembatasan pandemi dilonggarkan di negara itu.
Namun kini banyak turis Rusia yang tidak dapat membeli tiket pulang ke negaranya karena sanksi ekonomi oleh negara Barat.
Baca juga: Sulit Akses Aset, Rusia Minta Bantuan China untuk Simpan Emas Sebesar 300 Miliar Dolar AS
Pejabat Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) Chattan Kunjara Na Ayudhya mengatakan sekitar 3.100 orang Rusia terjebak di Phuket, sementara lebih dari 2.000 berada di Samui, dan jumlah yang lebih kecil berada di Krabi, Phang Nga dan Bangkok.
Baca juga: Gara-gara Sanksi AS, Turis Asal Rusia di Bali Kesulitan Menarik Uang
Kementerian sedang berupaya membantu mereka yang ingin pulang, katanya, termasuk "diskusi tentang penerbangan pulang yang bisa berupa penerbangan reguler atau khusus".
Seorang turis Rusia yang juga ibu dari tiga anak, Evgenia Gozorskaia mengatakan tiket pesawat Aeroflot yang mereka beli untuk kembali ke Rusia telah dibatalkan.
"Kami sangat gugup karena anak-anak sangat kecil, kami tidak punya cukup uang untuk tinggal di sini," kata Evgenia Gozorskaia, yang dikutip dari The Economic Times, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Sekitar 17.000 Turis Rusia dan Ukraina Terjebak di Republik Dominika
"Kami ingin pergi besok ke bandara, tetapi saya tidak tahu bagaimana situasinya nanti," katanya dari Phuket, menambahkan mereka seharusnya terbang pulang pada 28 Maret.
Sementara itu, Thailand tidak melarang penerbangan maskapai Rusia, namun pembatasan wilayah udara internasional telah membuat beberapa maskapai penerbangan seperti Aeroflot membatalkan layanan, meninggalkan wisatawan untuk mencari rute alternatif, seperti melalui Timur Tengah dengan maskapai yang berbeda.
Sebelum nya, sekitar 23.000 orang Rusia melakukan perjalanan ke Thailand pada Januari tahun ini, menurut Kementerian Pariwisata dan Olahraga negara itu.
Turis asal Rusia menyumbang pengunjung terbesar ketujuh di Thailand, dengan 1,5 juta turis Rusia berkunjung ke Thailand pada 2019.