Apkasi Siap Lahirkan 416 Desa Wisata Baru di Seluruh Indonesia
Sarman Simanjorang mengatakan, dengan membuat satu desa wisata per kabupaten maka ada 416 lokasi wisata baru.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendukung program pemerintah yang selaras dengan program kerja kepengurusan organisasi, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) siap ‘lahirkan’ 416 desa wisata baru di seluruh tanah air.
Hal ini mengemuka dari kegitan Ekspose Pendokumentasian Best Practice dan Studi Tiru Desa Wisata yang digelar secara daring, Selasa (19/4/2022).
Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang mengatakan, dengan membuat satu desa wisata per kabupaten maka ada 416 lokasi wisata baru.
"Kami memiliki anggota 416 pemerintah kabupaten yang akan kita dorong untuk minimal satu kabupaten melahirkan satu desa wisata baru,” katanya.
Latar belakang Apkasi ingin mendorong tumbuhnya desa wisata, lanjut Sarman adalah anggota Apkasi memiliki banyak potensi alam yang sangat memenuhi syarat untuk dijadikan desa wisata.
"Hadirnya desa wisata bisa menggerakkan ekonomi desa, salah satu caranya adalah menjadikannya desa wisata sebagai mesinnya.
Dengan adanya desa wisata akan menjadi media promosi dalam menjual beraneka ragam produk dan jasa unggulan di daerah. Tentunya desa wisata ini akan disesuaikan dengan karakteristik atau kearifan lokal,” katanya.
Baca juga: Menparekraf: Penting Jaga Kepercayaan Wisatawan Dengan Pariwisata Berkualitas
Desa-desa wisata ini, masih menurut Sarman bisa berbasikan potensi alam, sosial budaya, religi, kelautan, pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan lain sebagainya.
“Saya rasa banyak sekali hal-hal unik dari daerah kita yang layak untuk diangkat menjadi sebuat atraksi yang menjadi magnet untuk para wisatawan. Jangankan turis-turis manca negara, wisatawan dalam negeri saja potensinya masih sangat besar untuk dijadikan sebagat target pangsa pasar,” imbuhnya.
Sarman juga menambahkan, Apkasi saat ini sedang mempersiapkan naskah nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan dua kementerian sekaligus, pertama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan kedua dengan Kementerian BUMN.
“Inti dari nota kesepahaman tersebut adalah adanya upaya kongkrit untuk mendorong percepatan pengembangan desa wisata.
Kami yakin dengan dukungan kedua kementerian tersebut bisa mendorong lebih cepat pengembangan desa wisata dalam berbagai aspek,” tukasnya.
Sarman pun berharap, daerah segera melakukan identifikasi potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan agar memberikan nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini, sebutnya, sejalan dengan fokus Tourism Working Group G20 yang mengusung pemulihan sektor pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM dan Community Based Tourism (CBT).
“Pemulihan sektor pariwisata daerah melalui pengembangan desa wisata yang sedang kami laksanakan ini, merupakan salah satu upaya Apkasi dalam memfasilitasi pemerintah kabupaten selaku anggota agar mampu membangun desa wisata yang berkelas," katanya.