Unik Banget! Ini 6 Tradisi Penyambutan Tamu dari Berbagai Penjuru Nusantara
Di beragam daerah di Indonesia, memang sudah menjadi kebiasaan untuk menyambut para tamu penting lewat tradisi kebudayaan.
TRIBUNNEWS.COM – Pada tahun 2022 ini, Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) yang akan digelar pada 15-16 November mendatang.
Bertempat di Bali, KTT G20 siap menyambut para perwakilan anggota G20 bak tamu spesial. Nantinya, kedatangan para pemimpin dunia tersebut akan disambut lewat berbagai upacara penyambutan.
Di beragam daerah di Indonesia, memang sudah menjadi kebiasaan untuk menyambut para tamu penting lewat tradisi kebudayaan. Mulai dari tarian, upacara, hingga kegiatan perayaan lainnya yang dilakukan penuh sukacita.
Berbagai upacara tersebut lahir dari berbagai daerah yang juga kerap dijadikan destinasi wisata, lho! Misalnya saja Bali, sang tuan rumah KTT G20, yang kerap dijadikan destinasi wisatawan dunia dan memiliki banyak surga wisata tersembunyi.
Sebagai contoh, berikut adalah 6 tradisi penyambutan tamu yang tersebar di Indonesia sekaligus fakta-fakta menarik yang belum kamu ketahui.
Untuk berbagai rekomendasi destinasi wisata dan info pariwisata menarik #DiIndonesiaAja, yuk follow akun @pesona.indonesia di Instagram dan akun @pesonaindonesia di TikTok.
1) Tari Gambyong, Jawa Tengah
Tari Gambyong adalah tarian Jawa klasik yang berasal dari Jawa Tengah, surga destinasi liburan di Pulau Jawa. Pada awalnya, Tari Gambyong dilakukan untuk melakukan upacara ritual pertanian untuk meminta kesuburan padi dan hasil panen yang melimpah.
Tarian ini menggambarkan sekelompok penari sebagai Dewi Sri atau Dewi Padi yang menari menyambut musim panen. Seiring berjalannya waktu, kini Tari Gambyong menjadi kekayaan budaya dan kerap dipentaskan pada acara-acara penting.
Dengan tarian berpola kendhangan dipadukan gerakan tari yang luwes, lengkap dengan busana bernuansa kuning dan hijau yang menyimbolkan kemakmuran, Tari Gambyong tak pernah absen dari acara penyambutan tamu kehormatan di Jawa Tengah.
2) Potong Pantan, Kalimantan Tengah
Tradisi unik ini lahir di Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di daerah Kapuas. Upacara Potong Pantan telah ada dan diwariskan turun temurun oleh Suku Dayak Ngaju sampai saat ini.
Potong Pantan kerap dilakukan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke tuan rumah. Para tamu akan disambut dengan kegiatan pemotongan bambu hijau yang dipasang secara melintang menggunakan senjata khas suku Dayak, Mandau.
Lalu, diiringi musik dan nyanyian tradisional berbahasa Sangian, tamu yang datang akan disambut oleh semua penduduk desa dengan dipimpin oleh pemuka agama yang memanjatkan doa, ketua adat, dan anak-anak.
3) Tari Pendet, Bali
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan agama Hindu yang diperagakan di pura. Tarian asal Bali ini berkisah tentang penyambutan dewata yang turun ke dunia. Gerakan para penari Pendet melambangkan rasa syukur atas berkah yang diturunkan oleh dewata tersebut.
Seiring berjalannya waktu, para seniman tari Bali mengubah tari Pendet menjadi tarian "ucapan selamat datang" untuk menyambut para tamu. Meski begitu, tarian ini tetap menekankan pada rasa syukur.
4) Umapos, Sulawesi Tengah
Upacara penyambutan tamu yang berasal dari Saluan, Sulawesi Tengah ini bertujuan untuk mendoakan tamu agar dijauhkan dari marabahaya. Namun, tidak semua tamu berhak disambut oleh upacara ini–hanya orang penting dan tamu kenegaraan.
Prosesi Umapos dibuka oleh dua orang lelaki berparang lengkap dengan tameng dan seorang laki-laki memegang sosuduk, tombak asli suku Banggai. Setelah itu, kedua laki-laki berparang menanyakan maksud kedatangan tamu dan menari untuk meminta perlindungan.
Kemudian, para pelaku upacara Umapos melakukan mo kakambuhi pae kinini, yaitu menghamburkan beras kuning ke kepala tamu yang disambut sebagai bentuk pemberian perlindungan.
Sebagai penutup upacara, secara serentak, dilakukan hoi atau pujian kepada tuhan sambil berdendang.
5) Pemaka, Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur tak hanya tersohor akan destinasi wisata eksotis, tetapi juga tradisi yang unik. Pemaka menjadi menjadi tradisi tetua adat di Manggarai Barat untuk menyambut tamu yang berkunjung di kampung-kampung.
Tradisi ini telah ada sejak dulu dan biasa dilakukan untuk menyambut raja dan dalu yang berkunjung ke kampung dan desa.
Pemaka dimulai dengan Kepok Kapu, yaitu prosesi tetua adat bertutur kata sambil memegang ayam jantan putih yang jadi lambang ketulusan masyarakat. Selanjutnya, dilakukan pemberian kalung Selendang Songke oleh para wanita desa.
Terakhir, Pemaka ditutup dengan tetua adat menancapkan sebilah keris ke tanah, ditunjukkan ke langit, dan diarahkan kepada tamu yang datang secara berurutan.
6) Tari Selamat Datang, Papua
Sesuai namanya, Tari Selamat Datang dibawakan untuk menyambut kedatangan para tamu kehormatan. Tarian tradisional dari Papua ini dilakukan oleh sekelompok penari dengan gerakan melingkar sembari bernyanyi bersahutan.
Penari akan melakukan gerakan tarian yang diiringi tifa yang melambangkan energi positif dari penyambutan tamu.
Selanjutnya, para penari Selamat Datang akan menghampiri tamu dan memberikan penutup kepala serta kalung sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu, penari akan mengajak para tamu untuk menari bersama sebagai tanda mereka diterima dengan baik dan penuh sukacita.
Nah, itulah enam tradisi penyambutan tamu yang telah turun temurun dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Kamu juga bisa mengenal lebih dekat tradisi di setiap daerah di Indonesia dengan berlibur ke berbagai destinasi wisata, lho!
Dengan berlibur, kamu juga turut berperan mendukung kebangkitan pariwisata dan menggerakan aktivitas perekonomian masyarakat, misalnya dengan #BeliKreatifLokal berbagai produk yang dijual masyarakat setempat.
Lewat langkah sederhana, seperti belanja oleh-oleh dari UMKM setempat, kamu dapat berkontribusi memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Di samping itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pemulihan sektor parekraf pascapandemi jelang KTT G20 merupakan prioritas utama Kemenparekraf.
"Penunjukan Indonesia sebagai presidensi G20 menunjukkan kepada dunia selain Indonesia dapat bertahan, Indonesia juga bisa mengambil peluang bahkan lebih kuat dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Sandiaga.
Rangkaian acara KTT G20 juga menjadi sarana memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan sektor parekraf Indonesia kepada dunia internasional. "Sehingga hal ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia," katanya.
Sandiaga mengungkapkan, momentum pelaksanaan event berskala internasional seperti rangkaian KTT G20 juga dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
Sehingga, perlu ada penguatan sumber daya manusia yang juga meningkatkan kontribusi masyarakat Indonesia dalam pelaksanaan KTT G20.
Jadi, apa destinasi liburanmu selanjutnya? Di mana pun tempat wisatanya, jangan lupa untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 6M saat berkunjung ke tempat-tempat wisata saat berlibur nanti ya!
Nah, sebelum melakukan perjalanan dan pergi berlibur, pastikan kamu telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 lengkap serta booster. Selain menjadi salah satu syarat perjalanan, dengan menjalankan vaksinasi, kamu dan orang-orang sekitar bisa terlindungi dari penyebaran Covid-19. Dengan begitu, petualang menjelajah keunikan #WonderfulIndonesia akan jadi aman dan nyaman.
Untuk informasi mengenai beragam destinasi wisata menarik #DiIndonesiaAja serta produk-produk ekraf lokal, langsung saja cek Instagram @pesona.indonesia dan TikTok @pesonaindonesia ya!
Penulis: Muh. Fitrah Habibullah | Editor: Bardjan