Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Menjadi Blue Traveler, Wisatawan yang Bertanggung Jawab dengan Aktivitas Ramah Lingkungan

Setiap individu bertanggungjawab menentukan pilihan mulai dari lokasi wisata, aktivitas, penyedia jasa pariwisata hingga beraktivitas di lokasi tujuan

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Bagaimana Menjadi Blue Traveler, Wisatawan yang Bertanggung Jawab dengan Aktivitas Ramah Lingkungan
Tribunnews.com/Dewi Agustina
Suasana Bukit Batu Peti yang merupakan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) lokal di Desa Marisa, Pulau Kangge, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022). 

Kegiatan ini diikuti sebanyak 23 peserta yang berasal dari Epson Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, kalangan media, influencer serta para pemenang sosial media challenge #BeABlueTraveler.

Para peserta diajak untuk melihat dari dekat wisata Pulau Alor dan Pulau Kangge.

Di Alor peserta melihat langsung kehidupan masyarakat Suku Abui di Kampung Adat Takpala, serta melakukan pengamatan Dugong di Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Alor Pantar dan Laut Sekitarnya.

Sementara di Pulau Kangge, para peserta diajak untuk menikmati keindahan Bukit Batu Peti, melakukan snorkeling dan diving di Bolu Wai di Desa Marisa--desa satu-satunya yang ada di Pulau Kangge.

Dalam kegiatan Reward Trip to Alor ini, para peserta juga mempelajari cara menjadi wisatawan yang bertanggung jawab melalui program Responsible Marine Tourism dengan memperhatikan lingkungan, sosial dan budaya setempat.

Suasana di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022).
Suasana di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022). (Tribunnews.com/ Dewi Agustina)

Pentingnya Upaya Pelestarian Alam

Corporate & Philanthrophy Fundraising Team Yayasan WWF Indonesia, Sani Firmansyah berharap dengan kegiatan Reward Trip to Alor ini seluruh peserta yang terlibat dapat lebih memahami pentingnya upaya pelestarian alam khususnya terumbu karang di Alor.

Berita Rekomendasi

"Karena dengan adanya terumbu karang yang lestari terdapat ekosistem alam yang baik, tidak hanya hewan saja namun manusia yang tinggal di sekitarnya akan mendapatkan manfaatnya baik secara ekonomi, maupun secara ekologis," kata Sani Firmansyah kepada Tribunnews.com.

Sani juga berharap, para peserta Reward Trip ke Alor dapat menjadi agen perubahan #BeABlueTraveler dengan mempelajari praktik-praktik wisata bertanggung jawab dari program Signing Blue yang dilakukan oleh Yayasan WWF Indonesia.

Sehingga selain berwisata, juga dapat menyebarluaskan pesan konservasi.

"Lalu ketika berwisata dapat lebih memperhatikan aspek lingkungan, menghormati adat, sosial, dan budaya setempat," ujarnya.

Sementara itu Sarah Cecilia, salah satu pemenang sosial media challenge #BeABlueTraveler yang juga ikut dalam Reward Trip to Alor mengatakan kesiapannya menjadi blue traveler.

Baca juga: Event Offline Terbesar Hadir Kembali, Epson Indonesia Turut Meriahkan dengan Beragam Produk Unggulan

Sarah mengatakan program kerja sama Yayasan WWF Indonesia dan Epson Indonesia ini mampu mengembangkan karakteristik untuk lebih aware dengan kondisi laut, lebih aware dengan pengurangan penggunaan plastik serta menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.

"Menurut saya program ini juga dibuat untuk dimulai dari diri sendiri yang kemudian disebarkan ke orang lain," kata Sarah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas