VIDEO TRAVEL: Desa Wisata Marisa di Pulau Kangge Kabupaten Alor NTT Belum Miliki Infrastruktur
sayangnya meski sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata, di Desa Marisa belum ada satupun infrastruktur penunjang dari pemerintah.
Penulis: Dewi Agustina
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, PULAU KANGGE - Desa Wisata Marisa di Pulau Kangge, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki tiga destinasi wisata yakni Bukit Batu Peti atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Tebing Wato Pattik, Wisata Pasir Putih dan taman bawah laut Bolu Wai.
Desa ini sudah menjadi Desa Wisata sejak 2015 lalu.
Namun sayangnya meski sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata, di Desa Marisa belum ada satupun infrastruktur penunjang dari pemerintah.
Bahkan untuk sekadar penerangan saja, penduduk desa hanya mengandalkan generator dari tetangga yang mereka sewa hanya selama 5 jam setiap harinya.
Penduduk Desa Marisa menyewa generator kepada warga lainnya pemilik generator.
Mereka membayar Rp 50 ribu setiap bulannya kepada pemilik generator.
Baca juga: Epson dan WWF Dorong Pariwisata dan Ekonomi Warga Desa Wisata Marisa, Pulau Kangge, NTT
Satu generator dipakai oleh 7 sampai 8 keluarga dengan waktu pukul 18.00 hingga 23.00 Wita.
"Kita sangat membutuhkan penerangan untuk warga Desa Marisa karena kalau malam disini gelap karena hanya sebagian kecil saja yang punya generator. Itu pun hanya menyala dari jam 6 sore sampai jam 11 malam," kata Kepala Desa Marisa, Suaib saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (26/8/2022).
Desa Marisa dihuni sebanyak 1.552 jiwa dengan 271 Kepala Keluarga (KK).
Semua masyarakat Desa Kangge beragama Islam.
Mereka tersebar di 2 dusun, 4 RW dan 4 RT.
Masyarakat setempat umumnya mencari nafkah dengan berkebun seperti jagung dan ubi jika musim hujan.
Namun ketika musim kemarau penduduk lebih banyak di laut sebagai nelayan dan juga budi daya rumput laut.
Di Desa Marisa terdapat sekolah yang semuanya dikelola oleh pihak swasta, yakni PAUD Permata Bunda, MIS Nurul Falah Kangge, MTs Babulrahmat dan MAS Nurul Falah.