VIDEO TRAVEL: Desa Wisata Marisa di Pulau Kangge Kabupaten Alor NTT Belum Miliki Infrastruktur
sayangnya meski sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata, di Desa Marisa belum ada satupun infrastruktur penunjang dari pemerintah.
Penulis: Dewi Agustina
Editor: Srihandriatmo Malau
Suaib berharap pemerintah membangun sekolah negeri di desanya karena sampai saat ini belum ada sekolah negeri di Desa Marisa.
"Kita masih berjuang agar Desa Marisa memiliki fasilitas penunjang dan juga sekolah negeri untuk anak-anak di desa ini. Kami minta dukungan pemerintah," harap Suaib.
Berharap Fasilitas Penunjang
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Marisa, Rahmat Laba mengakui tidak adanya fasilitas di Desa Marisa menjadi hambatan bagi para wisatawan untuk menginap di desa ini.
Alhasil jika ada wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan bahari di Desa Marisa, mereka sementara diinapkan di homestay alias di rumah penduduk setempat dengan kondisi seadanya.
Menurut Rahmat Laba, pemerintah daerah hingga saat ini belum ada perhatian terhadap pembangunan di Desa Marisa.
Padahal sejak tahun 2015, Desa Marisa di Pulau Kangge sudah ditetapkan Bupati Alor sebagai desa wisata.
"Kita belum punya homestay atau tempat khusus pariwisata, jadi masih natural. Pengembangan belum tersentuh oleh pemerintah maupun pihak swasta," kata Rahmat Laba kepada Tribunnews.com, akhir pekan lalu.
Baca juga: Berwisata ke Desa Marisa, Alor, Menikmati Indahnya Bukit Batu Peti dan Wisata Bawah Laut Bolu Wai
Jika ada wisatawan yang ingin menginap, pihaknya mempersilakan untuk menginap di rumah-rumah warga dengan kondisi yang serba terbatas.
Rahmat berharap ke depan pemerintah daerah dapat mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, misalnya pengembangan homestay dan fasilitas lainnya.
Rahmat mengatakan selama ini sejumlah wisatawan yang datang ke Desa Marisa berasal dari Jakarta, Bandung serta wisatawan lokal dari NTT.
Namun ada juga wisatawan yang berasal dari luar negeri seperti dari Spanyol.
Rata-rata mereka berkunjung ke Bukit Batu Peti dan juga Bolu Wai, lokasi untuk snorkeling dan diving.
Terpisah, Fatimah Laba, mengaku tak keberatan jika rumahnya sering dijadikan homestay bagi para tamu ataupun wisatawan di Desa Marisa.
Ibu 4 orang anak ini sudah beberapa kali rumahnya digunakan sebagai homestay untuk tamu.
Meskipun tidak mematok tarif menginap, Fatimah mengaku senang karena bisa membantu orang lain.(*)