Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ritual Wor yang Unik dari Papua

Pada masa penjajahan Belanda, suku Biak yang tinggal di pulau Biak dan Numfor disebut Papoesche Zeerovers yang artinya "bajak laut Papua".

Editor: Brand Creative Writer
zoom-in Ritual Wor yang Unik dari Papua
Istimewa
Berbekal keterampilan pelayaran yang sangat baik, suku Biak dikenal sebagai Viking Papua. 

Darah dari luka sunat kadang-kadang dicampur dengan makanan dan dimakan oleh  kerabat anak itu. Selama proses penutupan, perempuan dan laki-laki akan menari dalam pola dua lingkaran mirip dengan melahirkan. Karya vokal dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama berisi puisi dan gendang, bagian kedua hanya berisi puisi yang dinyanyikan oleh penari.

Upacara pernikahan. Wor  dilakukan dengan tujuan untuk menyucikan dan memberi energi pada kedua mempelai. Dengan pola melingkar yang sama di lantai, tarian ini dibawakan dalam tiga repertoar.

Pada babak pertama, tarian hanya diiringi puisi. Pada babak kedua, tarian ini diiringi dengan ketukan satu dan tiga. Sedangkan pada babak ketiga, tarian ini diiringi  banyak tifas.  

Dalam tarian ini, para pria  di lingkar luar akan membawa tongkat berlubang berisi buah pinang. Tongkat tersebut akan dimasukkan ke dalam tubuh penari  sebagai simbol aktivitas seksual. Ini adalah semacam doa agar pengantin baru segera memiliki anak.

Pemakaman. Penduduk asli Biak mengenal berbagai macam ritus pemakaman yang terdiri dari 11 jenis ritus. Salah satunya adalah upacara peringatan kematian. Upacara menghormati layanan ini dilakukan dengan makan, minum dan bernyanyi bersama, termasuk puisi berkabung orang mati.

Selama upacara ini, tidak  ada yang diperbolehkan memainkan alat musik, dan setiap perahu yang melewati rumah duka harus berlayar. Sementara itu, para janda yang tersisa harus memotong pendek rambut mereka.

Seluruh rangkaian pemakaman yang diakhiri dengan upacara pengusiran  dari "bumi" ke "bumi" dapat berlangsung enam hari, enam bulan, atau bahkan enam tahun, tergantung pada status sosial orang yang meninggal. Meski dilakukan secara massal, keempat jenis ritual tersebut adalah 'priyadi' yang dilakukan hanya  atas permintaan keluarga atau orang yang dicintai.

BERITA TERKAIT

Mari kita turut serta untuk tetap melestarikan budaya dan adat istiadat yang ada, salah satunya yang ada di Papua bisa dengan cara membagikan cerita kepada sanak keluarga tentanng budaya serta adat istiadat agar tetap lestari. 

Penulis: Estu Fahami  

Artikel Pemenang Juara 1 Lokal Punya Cerita (kmanvi.papua.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas