Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Helikopter Jatuh di Dekat Gunung Everest, 5 Penumpang Ditemukan Tewas dan 1 Belum Ditemukan

Sebuah penerbangan helikopter ditemukan kecelakaan di dekat Gunung Everest. Ada 5 penumpang dinyatakan tewas dan 1 orang masih dalam pencarian.

Penulis: Nurul Intaniar
zoom-in Helikopter Jatuh di Dekat Gunung Everest, 5 Penumpang Ditemukan Tewas dan 1 Belum Ditemukan
Instagram/@Daniel Oberhaus
Ilustrasi helikopter terbang di sekitar Gunung Everest. Sebuah penerbangan helikopter ditemukan kecelakaan di dekat Gunung Everest. Setidaknya ada lima penumpang dinyatakan tewas dan satu orang masih dalam pencarian. 

Dengan total 17 kasus, tahun 2023 adalah musim pendakian paling mematikan kedua yang tercatat di Gunung Everest.

Sementara posisi pertama ditempati tahun 2018, ketika 18 pendaki meninggal di Gunung Everest saat dilanda gempa bumi.

Melansir Insider, Jumat (16/6/2023), penyelenggara dan pejabat ekspedisi mengutip dua alasan untuk tahun yang tragis itu.

Baca juga: Aksi Heroik Orang Sherpa Sukses Selamatkan Pendaki dari Zona Kematian Gunung Everest

Pertama adalah cuaca dingin ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.

Sedangkan yang kedua ialah kecerobohan para pendaki asing yang mencoba untuk mencapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut.

Yuba Raj Khatiwada, direktur departemen pariwisata Nepal, mengatakan "perubahan cuaca" menjadi penyebab kematian di Gunung Everest.

"Musim ini kondisi cuaca tidak mendukung, sangat bervariasi," kata Khatiwada menurut The Guardian.

Pendaki berfoto dengan pemandangan Gunung Everest.
Pendaki berfoto dengan pemandangan Gunung Everest. (Foto oleh Christopher Burns di Unsplash)
Berita Rekomendasi

"Perubahan iklim berdampak besar di pegunungan," imbuhnya.

Suhu biasanya turun hingga -18 derajat Fahrenheit di gunung setinggi 29.032 kaki, tetapi tahun ini turun hingga -40 derajat Fahrenheit, lapor Al Jazeera.

Mingma Gyalje Sherpa, yang timnya membuka rute ke puncak tahun ini, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa cuaca sangat dingin dan "kecerobohan" tentang keselamatan menyebabkan kematian.

Bahkan pemandu berpengalaman pun terkena radang dingin, yang berarti kamp-kamp di gunung tidak terisi penuh, kata para sherpa kepada Al Jazeera.

Dan tahun ini, Nepal mencatatkan rekor jumlah perizinan bagi pendaki untuk mencoba mencapai puncak Everest.

Baca juga: Sambut Kembali Wisatawan Asing, Nepal Buka Penerbangan Untuk Nikmati Keindahan Gunung Everest

Sherpa mengatakan bahwa pendaki asing yang tidak siap terlalu bersemangat untuk mendaki gunung dan berangkat ke puncak tanpa peralatan kemah yang lengkap.

“Klien tidak sabar dan pendakian dimulai,” kata Mingma Gyalje Sherpa kepada Al Jazeera.

"Saya pikir beberapa korban bisa dicegah jika semua perbekalan ada di sana," tambahnya.

(Tribunnews.com/nrlintaniar)

Kumpulan artikel Gunung Everest

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas