Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dien: Muhammadiyah Matahari Pemerintah Bumi
Muktamar Muhammadiyah ke 46 yang berlangsung di Jogjakarta Sabtu (3/7) resmi dibuka.
Penulis: sulistyawan
Editor: Iswidodo
Muktamar dihadiri ribuan muktamirin dari seluruh dunia termasuk ratusan warga asing. Pembukaan dimeriahkan dengan pentas seni Muhammadiyah serta atraksi pencak silat kolosal Tapak Suci.
Dalam sambutannya Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin mengungkapkan bahwa Muhammadiyah merupakan suatu organisasi yang selalu berjuang untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Oleh karena itu, Muhammadiyah akan selalu menjadi mitra pemerintah dalam melaksakan pembangunan.
Dien mengibaratkan, jika pemerintah adalah bumi maka muhammadiyah adalah matahari yang akan senantiasa saling membutuhkan.
"Matahari akan selalu menyinari bumi, meski di bumi terjadi tsunami," ujar Dien yang disambut dengan tepuk tangan muktamirin.
Pemerintah akan sealu berperan membela kebenaran meski siapapun pemegang kekuasaan. Oleh karena itu, jika pelaksana negara bersikap menyimpang maka Muhammadiyah akan berdiri di garda depan untuk melakukan kritik.
Lebih lanjut, Dien menyatakan rasa keprihatinannya dengan maraknya buta aksara dan buta moral. Oleh karena itu, pihaknya menyatakan akan siap bekerjasama dengan pemerintah untuk bersama-sama membenahi moral masyarakat.
Presiden SBY berharap supaya Muhammadiyah meneguhkan komitmen sebagai pembawa misi Islam yang maju. Sebab, Muktamar di Yogyakarta sangat istimewa karena bertepatan dengan usia satu abad organiasi ini.
Selama ini Muhammadiyah telah proaktif tampil dalam barisan terdepan pembangunan bangsa dan hal itu harus terus dipertahankan. Untuk menapaki abad kedua ini, SBY berharap Muhammadiyah agar selalu tampil terdepan dan transformatif. Muhammadiyah juga harus menghadirkan Islam yang ramah serta penyejuk dalam kehidupan bangsa yang majemuk. (sulistyawan)