TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kalbar menggelar Pasar Murah bersama yang dipusatkan di delapan kecamatan, pada Selasa (22/3/2011) hingga Rabu (23/3/2011).

Koordinator BUMN Peduli wilayah Kalbar, Wagio Ripto Sumarto mengatakan barang kebutuhan pokok yang dijual pada pasar murah 30 persen di bawah harga pasar.

Pasar Murah digelar serentak di enam kecamatan di Kota Pontianak dan dua kecamatan di Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini merupakan program kemitraan dan bina lingkungan seluruh BUMN yang ada di Kalbar, yang tergabung dalam BUMN Peduli.

Enam lokasi yang dijadikan tempat Bazar di wilayah Kota Pontianak yakni di Kantor Camat Pontianak Kota, di Kantor Camat Pontianak Barat, di Kantor Lurah Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur, di Kantor Camat Pontianak Utara, di Kantor Camat Pontianak
Selatan dan di Kantor Camat Pontianak Tenggara.  Sedangkan di Kabupaten Kubu Raya dipusatkan di Kantor Camat Sungai Kakap dan di Kantor Camat Parit Bugis. Seluruhnya serentak digelar pada 22 dan 23 Maret 2011.

Ketua Umum Bazar BUMN Kalbar, Sofyan Nasution mengatakan bahwa BUMN dapat tumbuh dan berkembang juga atas partisipasi masyarakat, makanya berusaha membantu sesuai kemampuan mereka.

Pasar Murah digelar pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Namun dari pengalaman awal Maret lalu, ketika PTPN XIII menggelar Pasar Murah di tiga kecamatan dalam wilayah Kota Pontianak, hanya dalam waktu dua jam barang sudah habis terjual. Maka dari itu, panitia Juga berharap kepada masyarakat yang akan berbelanja untuk tertib dan membawa uang pas.

Panitia menyediakan tiga jenis kebutuhan pokok yakni beras, gula dan minyak goreng, masing-masing dijual dengan harga murah, yakni untuk beras dengan harga Rp 6.150 per kilogram, gula dengan harga Rp 7.500 per kilogram dan minyak goreng dengan harga Rp 9.000 per liter. Panitia menyediakan beras 48 ton, gula pasir 48 ton, minyak goreng 48 ribu liter untuk delapan lokasi bazar.

Kaur CSR PTPN XIII, Santun Siahaan menyatakan sebaiknya masyarakat membawa uang pas, agar panitia yang melayani penjualan di lapangan tidak kewalahan dalam pengembalian. (*)