Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Siapa Sih yang Mau Jadi Undocumented Workers?
Siapa yang tak mau bekerja dengan tenang dengan gaji layak serta tunjangan dan keluarga terjamin
Editor: Rachmat Hidayat
Oleh: Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Netherland
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Siapa yang tak mau bekerja dengan tenang dengan gaji layak serta tunjangan dan keluarga terjamin?Bila bisa pun, tak perlu bersusah payah mencari kerja jauh dari keluarga.Bilapun harus mencari sesuap nasi dinegeri seberang, siapa yang tak mau bekerja dengan tenangmendapat gaji layak, dapat menafkahi keluarga di Indonesia dan menabung untuk masa depan?
Bila bisa pun, tak perlu sampai harus kucing-kucingan dengan pihak imigrasi, kerja tak tenang dan rentanakan segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi.Bila bisa pun, tak perlu mengambil resiko menjadi undocumented workers.
Siapa sih yang maumelanggar hukum, kalau bisa dan ada prosedur formal yang mampu dijalani?Siapa yang tak cinta pada Indonesia tanah tumpah darah? Tempat dilahirkan dan keluarga berada?
Bila tak cinta, buat apa kerja mati-matian di negeri lain dan mengirim kontribusi besar? Tak perlurasa terima kasih, tapi mohon jangan dihina dan disepelekan.Siapa yang mau mempermalukan negeri tercinta? Siapa yang mau membebankan pihak lain? Apasalah bila kami terpaksa harus mencari sesuap nasi dengan kondisi ini?
Apa dengan diam dinegerisendiri dapat mencapai kesejahteraan? Tidak, makanya kami pergi merantau ke negeri seberang.Bahkan dengan mengambil resiko bekerja tanpa dokumen, kejar-kejaran dengan pihak imigrasi,hidup tak tenang, mendapat diskriminasi dan sering dieksploitasi hak kami sebagai manusia danpekerja.Siapa yang tak mau terus menjadi WNI dan memiliki passport WNI?
Bila mampu, tetap kami pegangkewarganegaraan dan dokumen identitas kami itu. Bila tak ditahan majikan atau agen, masih kamipertahankan. Bila prosedur tak sulit, akan terus kami miliki.Lalu salah kami bila kami sekarang tak punya dokumen? Mengambil resiko bekerja tanpa dokumen?Mengambil kesempatan pemutihan yang diberikan?
Meski berdesakan, panas, lapar, haus, danmendapat tindakan sewenang-wenang dari negara kami sendiri? Dan salah bila kami lalu jadi frustasikarena memikirkan keluarga dan masa depan kami?
Siapa yang menjadikan prosedur mendapat passport begitu rumit? Siapa yang membuat prosedurmendapat SPLP begitu sulit?Tidak semua orang punya kesempatan mendapat kerja layak, tidak semua orang seberuntung yanglain yang dapat bekerja dengan tenang, tidak semua orang memiliki jalan mulus tanpa perjuanganberat untuk mencapai kesejahteraan.
Tidak semua orang. Dan orang-orang yang tak merasakan itu,merasa benar, menyalahkan orang-orang yang berjuang mati-matian untuk hidup.Jangan sampai terjadi lagi! Tidak di Jeddah, tidak di Mekkah , tidak di Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura dan diseluruh belahan dunia ini termasuk di Belanda.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.