Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dinamit Hilang, Alarm Ancaman Kamnas
Dinamit tersebut diambil pada hari Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB
Penulis Toni Ervianto*)
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 250 batang dinamit bermerk Super Power gel 90 dengan spesifikasi yaitu boks dimensi 465 x 260 x 275 mm, berat 26 Kg, berat bersih 25 Kg/Kardus, 1 kardus berisi 125 batang dinamit/power gel (yang hilang 2 kardus = 250 batang), berat satu batang dinamit 200 gram (25.000 : 125 = 200), ukuran catrige 50 mm x 200 mm (5 cm x 20 cm) hilang dari perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK Subang menuju lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 27 Juni 2013.
Dinamit tersebut diambil pada hari Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak lainnya dengan jenis Amonium Nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.
Dalam perjalanan, keempat truk sempat berhenti di Marunda, Jakarta Utara. Dari hasil penyelidikan sementara, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Keempat truk ini mengangkut beragam bahan peledak lain.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius menegaskan, 250 batang dinamit yang raib dari perjalanan Subang-Bogor pada 27Juni 2013 lalu, tidak akan bisa meledak jika tanpa detonator. Detonator masih aman di disimpan di dalam salah satu truk.
"Daya ledak masih low. Karena tidak ada detonator listrik dan tidak akan meledak sekalipun dibakar," kata Suhardi di Mapolda Jawa Barat di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (30/6/2013).
Irjen Pol Suhardi pun mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan dinamit tersebut agar segera melaporkan ke Polisi.
Kepolisian termasuk Densus 88 hingga saat ini terus menyelidiki hilangnya 250 batang dinamit tersebut, termasuk sudah memeriksa 15 orang mulai dari pabrik pembuatan dinamit, yaitu PT Tamboraputra Dirgantara (PT TD) Tasikmalaya hingga ke pemesan PT Batusarana Persada (BSP). Polisi juga sudah menyisir jalur yang dilewati truk adalah berangkat dari Subang, singgah di Marunda dan Cilincing, Jakarta Utara melewati tol di Serpong, Tangerang dan sampai akhirnya tiba di Bogor.
Sementara itu, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi di sela-sela Peringatan ke-67 HUT Bhayangkara di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Minggu (30/6/2013) mengatakan, Kepolisian Daerah Bali saat ini tengah meningkatkan pengawasan pascahilangnya 250 batang dinamit yang dicuri dari truk pengangkut milik sebuah perusahaan pertambangan di Bogor, Jawa Barat.
Polda Bali melakukan penjagaan di sejumlah pintu masuk menuju pulau Dewata di antaranya Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem, Pelabuhan Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Pelabuhan Benoa di Denpasar, dan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kabupaten Badung, termasuk sejumlah terminal angkutan.
Disamping itu, Polda Bali juga mengawasi sejumlah pintu masuk yang disinyalir menjadi "jalur tikus" dan jalur tidak resmi.Apalagi di Pulau Dewata sejumlah agenda nasional maupun internasional dalam waktu dekat hingga akhir tahun 2013 akan dilaksanakan, di antaranya ajang kontes kecantikan dunia Miss World, Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama EKonomi Negara Asia Pasifik (KTT APEC), Pertemuan World Trade Organization (WTO), dan Bali Democracy Forum (BDF).
JANGAN SAMPAI LENGAH
Walaupun dikatakan oleh Kapolda Jawa Barat bahwa hilangnya 250 dinamit tersebut tidak akan meledak tanpa adanya detonator, namun kasus hilangnya 250 bahan peledak tersebut tentunya menjadi alarm sendiri terhadap keamanan nasional dan keamanan insani warga Indonesia, karena seperti yang dikhawatirkan berbagai kalangan bahwa hilangnya dinamit tersebut merupakan masalah serius jika jatuh ke tangan kelompok teror.
Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo menilai lenyapnya 250 dinamit merupakan masalah sangat serius. satu dinamit saja hilang sudah menjadi ancaman, apalagi 250 dinamit.Sekjen PDI Perjuangan itu mengaku tidak habis pikir. Empat truk pembawa dinamit yang dikawal polisi bisa kehilangan dinamit dengan mudahnya.Tjahjo menegaskan, bila ada kelalaian dari pengawalan yang memadai maka seluruh pihak harus mewaspadai kehilangan dinamit tersebut.