Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Masyarakat Indonesia di Maroko Salat Idul Fitri Hari Jumat
Masyarakat Indonesia di Maroko merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari Jumat (9/8) sehingga berbeda dengan
Editor: Widiyabuana Slay
Oleh: Kusnadi El-Ghezwa*
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Indonesia di Maroko merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari Jumat (9/8) sehingga berbeda dengan Indonesia dan negara arab lainnya seperti Arab Saudi dan beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Kuwait, Yordania, Palestina dan Mesir yang merayakan Idul Fitri pada hari ini, Kamis, 8 Agustus 2013.
Kementerian wakaf dan urusan Islam kerajaan Maroko mengumumkan bahwa rukyatul hilal pada hari Rabu belum terlihat, sehingga tanggal 1 Syawal jatuh pada hari Jumat 9 Agustus.
Sekitar 200 warga masyarakat Indonesia di Maroko, termasuk Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko, H Tosari Widjaja, keluarga besar KBRI Rabat mengadakan shalat Idul Fitri di ruang serba guna KBRI Rabat.
Salat Idul Fitri yang dimulai pukul 07.30 waktu Maroko, diawali dengan takbir dan tahmid oleh jamaah yang menciptakan suasana khusuk dan khidmat diikuti mahasiswa Indonesia di Maroko serta masyarakat Indonesia yang berdomisili di Rabat dan sekitarnya.
Bertindak sebagai khatib dalam shalat Idul Fithri pada kali ini adalah Ust. H Nasrulloh Afandi, MA., kandidat doktor spesialis Maqosid Sariah, Universitas al-Qurawyin Maroko. Dalam khutbahnya ia menyampaikan tentang wawasan kebangsaan dalam perspektif Islam, dalam khutbah tersebut, ia mengambil tema Idul Fitri Pijakan Strategis Persatuan Global.
“Idul Fitri adalah satu-satunya momentum teristimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, yang mempunyai exclusivisme sangat strategis untuk pijakan awal membangun persatuan di ranah global, apalagi pasca Ramadan ditopang dengan bekal kesucian total dan keunggulan yang telah menghinggapi jasmani –rohani setiap Muslim (penduduk mayoritas) negeri kita ini.” Ujarnya.
Seusai melaksanakan salat Idul Fitri, dengan penuh keharuan dan kekeluargaan, seluruh masyarakat Indonesia saling bersalaman untuk saling memaafkan.
Setelah itu dilanjutkan dengan mengikuti acara Open House yang diadakan oleh KBRI Rabat di wisma duta Indonesia, Rabat. Perayaan Idul Fitri ini juga dilengkapi dengan menikmati hidangan lebaran khas Indonesia antara lain lontong sayur, yang disiapkan khusus bagi WNI di Maroko dan semua tamu undangan lainnya.
*Penulis adalah Koordinator Media Informasi PPI Maroko.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.