Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

PM Jepang ke Indonesia, Waktunya Promosi Lebih Baik Lagi

Seorang intelektual Anies Baswedan mengatakan Jepang merupakan negara paling terisolasi. Padahal

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in PM Jepang ke Indonesia, Waktunya Promosi Lebih Baik Lagi
TRIBUN/DANY PERMANA
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (tengah) melakukan penghormatan kepada bendera pusaka kedua negara dalam inspeksi pasukan kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/1/2013). PM Jepang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan melakukan pertemuan bilateral dengan jajaran pemerintah Indonesia, untuk membahas kerjasama ekonomi khususnya mengenai investasi Jepang di Indonesia. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Oleh: Richard Susilo *)

TRIBUNNEWS.COM - Seorang intelektual Anies Baswedan mengatakan Jepang merupakan negara paling terisolasi.  Padahal Anies sendiri selama beberapa bulan pernah kuliah musim panas di Sophia University Tokyo, yang semestinya lebih tahu dari kita semua yang mungkin belum pernah tinggal di Jepang. Sewajarnya pula mempelajari Jepang dengan lebih baik karena pernah berada dan hidup di Jepang walaupun hanya jangka waktu singkat.

Kenyataan komentarnya tersebut bernada negatif terhadap Jepang, hanya karena menganggap Jepang “tidak mau” berbahasa Inggris mungkin sehingga  dianggap Negeri Sakura ini terisolasi. Alasan lain mungkin karena dianggap nasionalisme Jepang yang kental sehingga membuat negeri itu malah terisolasi.

Sebagai warga negara Indonesia yang telah lebih dari 20 tahun tinggal di Jepang, penulis melihat Jepang sebagai Negara yang tidak terisolasi, membuka diri dengan baik. Masalah bahasa wajar saja. Penulis pun benci kalau ada orang Indonesia yang merasa hebat bisa berbahasa Inggris. Penulis lebih merasa bangga kalau ke mana-mana, apalagi di dalam negeri Indonesia kita bicara bahasa Indonesia dengan baik, ketimbang menggunakan bahasa Negara lain.

Jadi wajarlah kalau Jepang memelihara dengan baik bahasanya, semua hanya berbicara bahasa Jepang, melestarikan dengan baik. Bukan berarti mereka tak bisa berbahasa Inggris. Mereka adalah orang perfectionist (segi positif juga ada karakter ini), tidak mau bicara bahasa Inggris kalau mengerti separuh-separuh, tanggung-tanggung. Mengapa? Karena komunikasi akan kacau nantinya kalau kita hanya mengetahui tanggung-tanggung. Kesempurnaan (perfectionist) ini ada bagusnya kita terapkan di pekerjaan apa pun, seperti orang Jepang, jangan bekerja separuh-separuh, jangan tanggung-tanggung, mau kerja apa tidak, kalau kerja pun selesaikan sampai titik terakhir.

Lalu Jepang dibilang nasionalisme tinggi. Wajar saja, setiap negara mestinya punya hal demikian. Itulah sebabnya penulis sangat bangga dengan Made in Indonesia. Ketemu sepatu Made in Indonesia di sebuah mall di Tokyo, langsung penulis beli. Ternyata kualitas negara kita sendiri bagus kok. Siapa lagi yang akan membela bangsa Negara dan produk kita sendiri kalau bukan bangsa Indonesia sendiri.

Orang Jepang pun juga demikian, apakah jelek apakah dengan demikian dianggap menutup diri, mengisolasi diri?

Berita Rekomendasi

Kemudian kasus zaman perang dunia kedua masih sering kita dengar saat ini, ketidakpuasan terhadap pasukan tentara Jepang yang sadis di saat perang dunia kedua.

Masalah lalu memang demikian. Perang di mana pun tak ada yang baik dari segala sisi bahkan merugikan banyak pihak, termasuk menjadikan dunia (semua negara) tidak stabil. Lihat saja perang di Siria saat ini yang ternyata membuat banyak Negara kupingnya panas, lalu membuat unjuk rasa ke kedutaan besar Amerika Serikat dan sebagainya.

Apabila kita pikirkan terus soal perang dunia masa lalu, sampai kapan pun tak akan berakhir. Terpenting adalah melihat ke masa depan. Bagaimana kita semua bisa hidup berdampingan dengan baik, dengan aman, nyaman, damai bersama. Inilah yang lebih penting ketimbang melihat hal-hal di masa lalu.

Kita juga mesti melihat kenyataan bantuan Jepang selama ini sehingga Indonesia bisa maju seperti sekarang. Informasi ini mestinya berkesinambungan disampaikan pihak Jepang di Indonesia. Namun bagi penulis yang mengetahui semua bantuan Jepang kepada Indonesia, mungkin bisa berguna dibaca anggota masyarakat di Indonesia.

Sampai dengan 2010 sedikitnya  58 miliar dollar AS bantuan Jepang buat Indonesia telah disampaikan. Bantuan Jepang lewat ODA (Overseas Development Assistant) terbesar kedua selain China diberikan Jepang kepada Indonesia selama ini.

Tahun 2012 sendiri saja untuk 45 proyek dengan dana 43 miliar dollar AS. Bunga pinjaman antara 0,01 persen sampai dengan 1,5 persen per tahun. Bisa dibayangkan dan diusut lebih lanjut, di mana ada organisasi, badan, perusahaan, Negara yang mau memberikan pinjaman dengan bunga sangat rendah itu kecuali Jepang?

Melalui investasi Jepang di Indonesia dan atau bantuan miliaran dollar AS Jepang ke Indonesia, perekonomian Indonesia berputar dengan baik. Perkembangan perekonomian Indonesia semakin indah, seiiring dengan kestabilan politik di Indonesia pula. Pada akhirnya masyarakat Indonesia sendiri yang menikmati keberhasilan pembangunan Indonesia, dengan kerjakeras dari pemerintah Indonesia beserta aparatnya, ditambah bantuan dana dari Jepang tersebut.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas