Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengartikan Kata-kata Ruhut Sitompul

Ruhut telah menyuarakan sikap bahwa para peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat harus mundur

zoom-in Mengartikan Kata-kata Ruhut Sitompul
Warta Kota/henry lopulalan/henry lopulalan
KADO ANAS BIKIN PANAS - Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul (tengah) bersama dengan Aktivis ICW, Tama S Langkun (kanan) dalam acara Polemik dengan tema Kado Anas Bikin Panas di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2014). Diskusi tersebut membahas tentang penahanan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terkait kasus korupsi proyek Hambalang. (Warta Kota/henry lopulalan) 

Oleh: Linda Rahmawati. Penulis adalah peneliti di Forum Dialog (Fordial), Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ruhut Sitompul adalah politisi partai Demokrat yang secara terselubung ditugasi menjadi Juru Bicara, Pramono Edhie Wibowo, peserta konvensi dari kalangan keluarga Cikeas.

Ruhut telah menyuarakan sikap bahwa para peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat harus mundur dari jabatannya di pemerintahan dengan alasan agar ada kondisi yang obyektif sama diantara para peserta konvensi.

Apa yang diucapkan Ruhut Sitompul secara terbuka dikatakan dalam kerangka dukungannya kepada peserta konvensi yang juga merupakan wakil keluarga Cikeas, yaitu Pramono Edhie Wibowo. Kasus mundurnya Gita Wirjawan dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan merupakan rangkaian peristiwa sebelumnya yang keseluruhannya menyangkut tata cara keikutsertaan seseorang pejabat pemerintahan dalam konvensi capres Partai Demokrat.

Pernyataan Ruhut yang perlu dianggap sebagai dipukulnya genderang perang bagi peserta konvensi capres Partai Demokrat yang nampaknya harus disikapi oleh Komite Konvensi.

Tim sukses Pramono Edhie Wibowo, Ruhut Sitompul meminta lima peserta konvensi Capres Partai Demokrat untuk mundur dari jabatan publik. Kelima peserta konvensi Capres yang masih menjabat sebagai pejabat publik adalah, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Anggota BPK Ali Masykur Moesa, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, dan Anggota Komisi I DPR Hayono Isman.

"Aku sudah tegas, lima orang pejabat publik yang ikut konvensi harus mundur," ujar Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Selasa (4/2/2014).

Berita Rekomendasi

Menurutnya,dengan tidak menjabatnya para peserta konvensi sebagai pejabat publik, maka akan ada persaingan yang seimbang karena para peserta tidak akan menggunakan fasilitas negara dalam berkampanye.

"Aku bilang gini, agar equal.Kalau kita seorang pejabat, mungkin tidak melibatkan, dan aku rasakan turun ke daerah, aku dan Pramono Edhie yang hitungan jari, tiba-tiba diborong bisnis class (oleh peserta konvensi lain)," ujarnya.

Meski begitu, Ruhut mempersilahkan kelima peserta konvensi itu untuk mempertahankan jabatan publiknya.

Genderang Perang

Genderang perang yang dipukul oleh Ruhut Sitompul tidak menutup kemungkinan sebagai arahan Presiden SBY yang harus digemakan agar Komite Penyelenggara Konvensi dalam kurun waktu yang tinggal beberapa bulan menjelang diputuskannya siapa pemenang peserta konvensi capres Partai Demokrat bersikap tegas mengenai tata cara keikutsertaan seseorang pejabat pemerintah atau pejabat negara dalam konvensi capres Partai Demokrat ini.

Gita Wirjawan telah mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan adalah justru karena Gita merasa risih selama ini aktivitasnya sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat, dituduhkan telah memanfaatkan berbagai fasilitasnya sebagai Menteri.

Langkah Gita ini justru merupakan sikap politik yang luhur yang dihargai oleh Presiden SBY, karena didalamnya terkandung sifat-sifat jujur dan berani dari seseorang yang menyatakan siap memimpin negara ini.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas