Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mahasiswa Sumbar Telepon Gubenur Irwan: Perang di Yaman Sudah Agak Reda

"Peperangan masih terjadi pak, cuma sudah agak mulai reda, hanya saja kami masih berada di asrama. Kondisi kami sekarang baik-baik saja,"

Editor: Y Gustaman
zoom-in Mahasiswa Sumbar Telepon Gubenur Irwan: Perang di Yaman Sudah Agak Reda
Puspen TNI/Puspen TNI
PESAWAT TNI BERHASIL EVAKUASI 300 WNI DARI JIZAN - (Puspen TNI, Selasa 7 April 2015). Pesawat TNI jenis Boeing 737-400 A-7305 dari Skadron Udara 17 yang tergabung dalam misi Percepatan Evakuasi Warga Negara Indonesia di Yaman, sampai saat ini telah berhasil mengevakuasi 300 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jizan, Arab Saudi menuju Muskat dan Salalah, Oman. (*/Puspen TNI) 

Oleh: Noli Hendra, Jurnalis Warga

TRIBUNNEWS.COM, SUMATERA BARAT - Kurang lebih 20 menit Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menelpon Asyam Hafizh (20), mahasiswa asal Sumbar yang masih berada di Aden, Yaman. Pembicaraan via telpon tersebut berlangsung di kediaman rumah orangtua Hafizh di Perumahan Lubuk Gading I Pengembangan, Blok ii/15, Lubuak Buaya, Padang, Kamis (9/4/2015) petang.

Gubernur menanyakan Hafizh keadaan konflik di Yaman dan kondisi mahasiswa Sumbar. Kepada Hafizh dan 24 mahasiswa asal Sumbar yang berada di Asrama Ribad Al Idrul, Aden Yaman, Irwan menyampaikan beberapa arahan.

"Bagaimana kondisi konflik di lokasi kamu tinggal Hafizh, keadaan kawan-kawan yang lain baik-baik sajakan?" ujar Irwan saat berbicara via telpon dengan Hafizh. Irwan membesarkan volumen ponselnya di hadapan puluhan wartawan.

Menjawab hal tersebut, Hafizh menyatakan, untuk hari ini, pagi waktu setempat hanya terjadi satu ledakan bom, dan peperangan senjata api pun tidak sericuh beberapa hari yang lalu.

"Peperangan masih terjadi pak, cuma sudah agak mulai reda, hanya saja kami masih berada di asrama. Kondisi kami sekarang baik-baik saja, karena stok makanan ada tersimpan di arama ini," ujar Hafizh.

Ia juga memaparkan, dari total 25 orang mahasiswa Sumbar, 1 di antaranya sedang sakit, karena temannya itu dalam keadaan ketakutan, selain itu penyakit asma pun lagi kambuh. "Penyakit asma itu memang sudah sejak dulu pak, bukan karena konflik ini," tegasnya.

Berita Rekomendasi

Hafizh juga mengakui, bersama mahasiswa lainnya telah pernah mencoba untuk melakukan evakuasi melalui jalur laut, tapi jalan yang ditempuhnya itu dinilai daerah gawat karena menjadi lokasi peperangan antara kelompok Sunni dengan Syiah.

"Listrik dan airnya hanya hidup pas jam 11 malam waktu setempat pak, jadi mandinya satu kali dalam sehari saja," ceritanya.

Hafizh masih semester empat di Fakultas Dirasah Islamiah Universitas Al Baihan. Ia menyampaikan harapan agar pemerintah segera membantu evakuasi mahasiswa di Indonesia yang berada di daerah konflik.

"Saya juga berharap pak, agar pemerintah segera menyelematkan kami dan mengevakuasi kami, sehingga bisa kembali ke tanah air," tuturnya.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, Gubernur juga meminta kepada Hafizh agar tetap berhati-hati, dan jangan gegabah dan memaksakan diri untuk tetap melakukan evakuasi, karena situasi peperang bisa saja membahayakan.


Gubernur mengakui, telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, agar segera mengambil langkah untuk mengevakuasi mahasiswa asal Sumbar yang berada di Asrama Ribad Al Idrul Aden Yaman.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas