Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Arus Laut Penopang Masa Depan

Dalam perspektif globalisasi, kehadiran gagasan poros maritim dunia adalah meneguhkan posisi strategis indonesia dalam kancah lalu lintas perdagangan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Arus Laut Penopang Masa Depan
rpa-enterprise
Dunia maritim Indonesia. 

Oleh: Dody Susanto
Direktur Klinik Pancasila

TRIBUNNEWS.COM - Laut merupakan bagian wilayah Indonesia yang terbesar. Sekitar 70% wilayah Indonesia berupa laut yang menyatukan 17.508 pulau (baik pulau besar maupun pulau kecil). Untaian pulau-pulau yang disatukan oleh laut itu membujur antara 94° bujur timur, dan 141° bujur timur serta membentang antara 6° lintang utara dan 11° lintang selatan.

Laut dengan fauna dan flora serta tradisi bahari merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang sudah berlangsung berabad-abad. Laut dengan kekayaan hayatinya menjadi pemersatu ribuan pulau yang subur akan kekayaan alamnya serta latar belakang kebudayaan yang beraneka ragam. Hal itu mengundang decak kagum Eduard Douwes Deker (1820-1887) atau Multatuli, seorang pengarang Belanda. Ia melukiskan kepulauan Nusantara sebagai "untaian zamrud di khatulistiwa". "Untaian zamrud" dibingkai oleh lautan merupakan ciri geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia. Kontur tersebut memberi karakteristik khusus bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarahnya. Masyarakat Indonesia pada masa lampau dengan latar belakang kejayaannya tetap merupakan bangsa pelaut. Warisan budaya tersebut, mendasari kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan laut.

Dalam perspektif globalisasi, kehadiran gagasan poros maritim dunia adalah meneguhkan posisi strategis indonesia dalam kancah lalu lintas perdagangan internasional. Komitmen membangun infrastruktur laut berupa tol laut dan material penunjang dapat mempercepat perwujudan Indonesia sebagai pengendali poros maritim dunia.

Mengingat sejarah investasi nasional yang belum menggembirakan di sektor kelautan , percepatan yang diharapkan muncul terkendala faktor SDM yang  menunjang. Satu garapan yang masih belum tampil menjadi gerakan nasional adalah penumbuhkembangan budaya bahari secara masif dan berkelanjutan. Upaya upaya institusi melalui pemampudayaan potensi maritim belum "mengikat" masyarakat luas untuk tergerak dalam capaian yang satu irama. Di tengah semangat para pemimpin nasional menjadikan laut, maritim , bahari , perairan dan perikanan menjadi landas tumpu peradaban masa depan dibutuhkan keberpihakan yang cukup untuk menjadikan generasi muda sebagai aktor penentu pola dan corak bangsa maritim yang kuat harmoni adaptif sukses ( khas) indonesia dengan agenda nasional yang sistimatis.

Pola pencerahan dan penumbuhan minat melalui Arung Samudera ,Sail Pulau Pulau , Pemilihan Putra Putri Bahari maupun kegiatan sejenis memungkinkan diperluas zona partisipasi publik dengan mendorong institusi pendidikan formal menjadikan mata ajar berenang menjadi eskul wajib bersama pramuka sehingga dorongan indeks ketrampilan berenang akan memicu dab memacu anak bangsa akrab dengan air sebagai alat integrasi rasional manusia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan TNI AL dapat mempelopori penumbuhkembangan Kota Kabupaten Cinta Bahari sebagai model pergerakan budaya yang meluas dari seluruh sdm dan pranata wilayah yang berciri bahari. Pendirian minimal 1 sampai 10kolam renang ditiap tiap kabupaten kota. Peluncuran Gerakan Pemuda Indonesia Nasionalis Tangguh Ahli Renang di Laut atau PINTAR Laut menjadi komitmen komponen bangsa. Peningkatan indeks Budaya Akur Harmoni Adab Rakyat Indonesia atau BAHARI melalui penyatuan Laut Darat Udara atau LADARU sebagai satu kesatuan yang utuh dari karunia Tuhan Yang Maha Pemurah untuk bangsa Indonesia tanpa meninggalkan sisi peran penting daratan dan udara sebagai satu ekografi nasionalistik. Semoga diberi peluang oleh Tuhan hadirnya Gerakan Anak Remaja Unggul dan Sukses Di Laut atau ARUS Laut sebagai peletak dasar sumber daya manusia indonesia atau SUDAMI BAHARI.

Dengan AYO SUSI atau Anak yang Optimis Sukses Unggul Suka Ikan sebagai wahana gerakan asupan ikan di kuliner jajanan anak sekolah di manapun ruang publik dan menjalankan Gerakan SPEED IKAN atau Sarana Pengembangan Ekonomi Eksklusif Dorong Investasi Kelautan Aktif Nyata. Amin.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: TribunJakarta
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas