Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Institute Kebugaran Mental Publik
Mental merupakan suatu keberadaan yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang, baik secara individu maupun secara sosial.
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Dody Susanto
Direktur Klinik Pancasila
TRIBUNNEWS.COM - Mental merupakan suatu keberadaan yang sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang, baik secara individu maupun secara sosial. Terjadinya berbagai bentuk peristiwa di alam ini tak lepas dari hasil aktivitas mental dari individu-individu yang ada di dalamnya. Melalui karya-karya mental, alam semesta mengalami perubahan baik itu menuju semakin baik maupun mengalami kerusakan. Mental pada diri makhluk hidup merupakan suatu sistem perangkat lunak yang menggerakkan jasmani atau tubuh selaku perangkat keras dari individu. Apa yang dilakukan oleh fisik sudah barang tentu selalu dipengaruhi oleh mental yang berperan di dalamnya.
Apapun yang dilakukan oleh individu secara fisik atau tingkah laku, pasti merupakan hasil dari kerja mental. Karena itu sudah selayaknya, mental mendapatkan perhatian yang lebih intensif dan lebih serius daripada fisik. Kebugaran mental merupakan hal yang vital bagi kehidupan kita. Kualitas mental adalah hal yang mutlak dibutuhkan bagi setiap orang untuk mampu melangsungkan hidupnya dengan baik. Tanpa kebugaran mental, tubuh pun akan bergerak menuju kerusakan, baik terjadi akibat pola hidup yang kurang sehat, pola pikir negatif yang menimbulkan stress, hingga akibat permasalahan-permasalahan hidup yang tak kunjung usai.
Kebugaran mental [mental fitness) adalah tingkat kesehatan dan kemampuan mental dalam kerjanya menjalankan aktivitas sehari-hari dan dalam menghadapi berbagai adversary kehidupan. Jika pada jasmani, kebugaran melingkupi dua aspek, yakni kesehatan dan performa fisik, demikian pula pada mental, bahwa kebugaran mental juga mencakup aspek kesehatan mental dan performa mental. Kesehatan diukur berdasarkan kemampuannya melakukan performa atas aktivitas sehari-hari atau aktivitas normal, sedangkan performa diukur berdasarkan kemampuannya dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan yang bukan merupakan rutinitas sehari-hari atau dalam menghadapi adversary dalam hidup.
Kebugaran mental merupakan indikator akan sehat tidaknya mental seseorang dan sekaligus menunjukkan kualitas mental seseorang dalam menyelesaikan suatu adversary di dalam hidupnya. Dalam perannya sebagai bagian dari organisasi dan masyarakat sosial, kebugaran mental menunjukkan tentang seberapa sehat dan seberapa mampu seseorang menjalankan peran sosialnya dengan baik.
Kumpulan kebugaran mental individu-individu yang berada pada suatu organisasi atau pada suatu kelompok masyarakat akan menunjukkan nilai kebugaran mental publik dimana nilai ini merupakan indikator yang jelas akan kualitas mental yang berlangsung pada suatu organisasi atau masyarakat. Kebugaran mental publik menjadi suatu alat ukur bagi kesiapan serta kesanggupan masyarakat dalam mengemban suatu tanggung jawab sosial untuk pembangunan nasional maupun dalam membangun ketahanan nasional. Kebugaran mental publik pada akhirnya mampu menjadi indikator bagi kualitas mental bangsa yang secara langsung berperan sebagai salah satu komponen penunjang indeks pembangunan dan indeks ketahanan nasional. Peran dan pengaruh yang besar dari kebugaran mental publik kepada bangsa Indonesia ini sudah sepantasnya menjadi sesuatu yang penting (important) dan genting (urgent) untuk segera dikembangkan melalui suatu institusi yang secara fokus berperan dalam pembangunan kebugaran mental publik pada bangsa Indonesia tercinta ini.
Institusi yang berperan dalam membangun kebugaran mental publik ini haruslah suatu institusi yang bersifat akademik dan mempunyai kewenangan hukum untuk mengembangkan, menilai, dan melatih tentang kebugaran mental individu, organisasi, dan kelompok masyarakat yang ada di NKRI ini baik dalam sektor pemerintah (eksekutif), legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara maupun swasta. Melalui Institut Kebugaran Mental Publik inilah cita-cita revolusi mental pemerintah yang saat ini digulirkan akan mampu menjadi kenyataan melalui mekanisme yang jelas dan mampu memberikan dampak perubahan positif yang besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Tanpa adanya suatu institusi yang berperan khusus dalam menangani kebugaran mental publik, cita-cita revolusi mental hanya akan menjadi slogan yang tidak jelas penafsirannya serta tidak mampu memberi perubahan yang berarti bagi pembangunan menta bangsa sebagai tulang punggung tegak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Karena itu, kebugaran mental publik tidak hanya mencakup dimensi kecerdasan dan keterampilan mental bangsa saja, tetapi juga mencakup ketangguhan mental bangsa, ketahanan mental bangsa, dan yang tidak kalah penting adalah moralitas mental bangsa. Ini merupakan jawaban atas cita-cita luhur berdirinya NKRI sesuai yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kebugaran mental publik mempunyai peran dalam membentuk mental bangsa yang mendukung perwujudan cita-cita luhur bangsa dan juga dalam menangkal serta mempertahankan diri dari berbagai serangan psikis (psy-ops) yang dilancarkan oleh berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri melalui cara-cara pintar yang memadukan aspek-aspek ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya ke dalam suatu serangan atas ketahanan nasional Indonesia. Ini justru merupakan suatu sistem pertahanan yang nyata harus dibangun oleh pemerintah dan lembaga manapun yang mengatasnamakan dirinya dalam tanggung jawab membangun pertahanan dan ketahanan nasional Indonesia. Kita sampai saat ini bisa jadi masih mampu mempertahankan dimensi fisik wilayah NKRI, namun bagaimana dengan dimensi psikis bangsa Indonesia? Apakah aspek-aspek ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya yang kita jalankan saat ini masih mencerminkan kesatuan kita sebagai satu bangsa (notion) yang secara jiwa mempunyai keterikatan dan kesatuan psikis yang sama sebagai warga negara? Jawaban-jawaban atas pertanyaan ini perlu dikupas secara transparan untuk menjadi umpan balik bersama bagi kesadaran kita.