Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kehadiran Luhut di MKD Dinilai Hanya Menambah Drama Politik

Luhut hadir sebagai saksi kasus Setya Novanto yang diduga kuat mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham dari Freeport.

zoom-in Kehadiran Luhut di MKD Dinilai Hanya Menambah Drama Politik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memberikan keterangan di ruang sidang Mahkamah Kehormatan Dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015). Luhut Binsar Panjaitan memenuhi panggilan MKD sebagai saksi dalam kasus dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ditulis oleh : Fraksi NasDem

TRIBUNNERS - Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan, akhirnya mendatangi sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada hari ini, Senin (14/12/2015).

Luhut hadir sebagai saksi kasus Setya Novanto yang diduga kuat mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham dari Freeport.

Luhut sendiri disebut namanya 66 kali dalam rekaman pembicaraan yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin dalam pertemuan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang menilai, kehadiran Luhut di sidang MKD hari ini tidak akan membawa kasus "papa minta saham" jadi terang benderang.

Sebab, sejak bergulirnya kasus tersebut sebulan belakangan ini, tidak ada keseriusan lembaga tersebut dalam menggali dugaan pelanggaran etik Setya Novanto. Oleh karenanya Sebastian ragu sidang MKD hari ini dapat membuka kotak pandora kasus tersebut.

"Kehadiran Pak Luhut ini tidak memberi tambahan informasi apapun perihal pelanggaran etik. Kalau melihat secara keseluruhan mulai dari proses awal, sebenarnya apa yang terjadi di MKD ini justru tidak fokus. Tidak (ada) upaya menggali keterangan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pak Novanto. Tetapi anggota MKD ini sudah melebar kemana-mana, " katanya.

Berita Rekomendasi

Sebastian juga menyebutkan, kehadiran Luhut di MKD hanya akan menambah drama politik yang dilakukan oleh DPR dan MKD. Selama ini persidangan MKD dianggap penuh dengan intrik politik dan juga alot. Sehingga, menurutnya, kepercayaan rakyat terhadap MKD sedang berada diujung nadir. Untuk itu MKD harus segera memutuskan pelanggaran etika yang disangkakan kepada Setya Novanto dari bukti yang sudah didapatkan.

"Tidak akan banyak informasi dari yang bisa digali dari Pak Luhut dari kasus ini. Dan ini hanya meramaikan drama politik yang dibuat mahkamah dewan. Lebih dari itu enggak, karena lebih dari itu tanpa kehadiran Pak Luhut juga MKD sudah bisa mengambil keputusan tentang pelanggaran etik," ujarnya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas