Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Lezatnya Durian Menoreh Khas Kulon Progo
Durian menoreh sebagai salah satu produk agraria andalan masyarakat Pegunungan Menoreh juga memiliki karakteristik tersendiri.
Penulis: Ahmad Budi Nugroho
TRIBUNNERS - Buah durian yang identik dengan duri tajam dan bau khas sangat disukai oleh sebagian besar masyarakat Indpnesia.
Uniknya, cita rasa dan aroma durian berbeda-beda di setiap daerah. Tak hanya itu, bentuk dan warnanya juga bervariasi.
Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi misalnya faktor varietas tanaman, lokasi tanam, jenis tanah, suhu udara, pupuk sampai faktor perawatan-pun ikut mempengaruhinya.
Kali ini saya ingin membicarakan mengenai durian yang dihasilkan dari daerah Pegunungan Menoreh, khususnya Kawasan Agrowisata Desa Banjaroya, Yogyakarta.
Hampir setiap rumah yang ada disana memiliki pohon durian, dan itu berarti mayoritas penduduk disana menjadi petani durian.
Ketersediaan lahan dan kondisi lingkungan yang mendukung mendorong masyarakat untuk menanam pohon durian di lahan milik mereka.
Mendapati hal tersebut, pemerintah setempat cukup tanggap untuk mengembangkan potensi ini, terbukti dengan dibentuknya beberapa kelompok tani maupun adanya kegiatan penyuluhan.
Selain itu bantuan bibit pohon durian hampir dilakukan setiap tahun dan diberikan langsung untuk setiap kepala keluarga.
Terakhir, program yang dilaksanakan oleh pemerintah bekerjasama dengan perusahaan BUMN Pertamina adalah dengan membangun sebuah lahan perkebunan durian dengan cakupan yang cukup luas.
Wujud kongkrit dari pelaksanaan program tersebut adalah dengan dibangunnya Waduk Mini Banjaroya sebagai sistem irigasi perkebunan dan destinasi wisata baru di daerah tersebut. Diharapkan pada tahun mendatang, daerah tersebut benar-benar mampu menghasilkan durian-durian berkualitas dan secara langsung akan menaikkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Durian menoreh sebagai salah satu produk agraria andalan masyarakat Pegunungan Menoreh juga memiliki karakteristik tersendiri.
Dengan ciri khas bentuk fisiknya yang besar serta penampilan luar yang menggiurkan, durian Menoreh mampu menempatkan dirinya sebagai salah satu produk berkualitas yang banyak diburu oleh para penikmat durian.
Sebagai gambaran, satu buah durian Menoreh normal berukuran besar rata-rata berisi 20 biji atau orang jawa menyebutnya dengan istilah 2 pongge.
Sedangkan untuk ukuran sedang kurang lebih berisi 15 pongge. Tidak hanya itu, keunikan lainnya yang disuguhkan oleh durian Menoreh adalah proses pembeli durian dari petani langsung sehingga jika beruntung kita akan mendapati buah yang masih segar atau baru diambil dari pohonnya.
Hal inilah yang menjadikan durian menoreh terasa lebih nikmat karena masih sangat alami dan terbebas dari upaya akal-akalan pedagang nakal dengan modus suntik karbit atau lain sebagainya.
Durian menoreh telah diakui kelezatannya dari segi rasa, aroma dan minim ditemukan cacat fisik akibat hama atau faktor alamiah lainnya.
Pernyataan tersebut didasarkan atas tingginya minat para konsumen untuk memburu durian menoreh saat musim panen tiba.
Bahkan tak jarang konsumen dari luar kota datang langsung ke daerah tersebut.
Setiap memasuki musim panen, sepanjang Jl Muntilan-Sentolo atau tepatnya di sekitaran wilayah kecamatan Kalibawang, sudah berjajar para pedagang durian dadakan yang membuka lapak di pinggir jalan.
Durian tersebut dibeli langsung oleh para pedagang dari petani untuk dijajakan di pinggir jalan dengan maksud untuk memudahkan jangkauan konsumen.
Akan tetapi harganya sudah melambung tinggi dibandingkan dengan harga di petani langsung.
Oleh karena itu bagi calon konsumen ada dua opsi untuk membeli durian menoreh yaitu bisa ke petani langsung ataupun di pedagang dadakan di pinggir jalan atau rest area setempat.
Perlu diketahui bahwa musim panen durian dalam setahun berlangsung 2 kali yakni pada bulan Mei-Juni sebagai musim panen saat kemarau dan bulan November-Desember sebagai musim panen disaat penghujan.
Biasanya saat musim panen kemarau akan jauh lebih ramai daripada saat musim penghujan, pasalnya ketersediaan barang akan lebih banyak saat kemarau.
Hal ini dapat terjadi karena, saat kemarau bakal buah akan lebih terjaga dari pohonnya sehingga peluang untuk menjadi buah semakin besar.
Sebaliknya pada saat musim hujan, bakal buah rentan gugur karena hujan maupun angin sehingga peluang untuk menjadi buah semakin kecil.
Terakhir, mengenai tips bagaimana memilih durian yang baik adalah secara umum jangan tergiur dengan tampilan fisik yang bersih ataupun ukurannya yang besar karena belum tentu kualitasnya bagus.
Rasakanlah dari aromanya dan amati kulitnya apakah terdapat cacat atau tidak dan yang terpenting adalah sebelum memborong durian dalam jumlah banyak, belilah satu atau dua durian sebagai sample dan dinikmati langsung di tempat membeli sehingga dapat melakukan keluhan langsung terhadap petani atau penjual jika kualitas barang mengecewakan.
Setelah dipastikan kualitas terjamin, barulah yakin untuk memborong durian yang kita inginkan. Selamat mencoba !