Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kokam Babel Protes Aktivitas Tambang Timah di Laut

Puluhan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Bangka Belitung melakukan aksi cinta lingkungan hidup. Agenda tersebut dilakukan dua

zoom-in Kokam Babel Protes Aktivitas Tambang Timah di Laut
Istimewa
Puluhan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Bangka Belitung melakukan aksi cinta lingkungan hidup. Agenda tersebut dilakukan dua lokasi, yaitu di pantai rambak dan perairan teluk kelabat. 

Ditulis oleh : Pemuda Muhammadiyah

TRIBUNNERS - Puluhan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Bangka Belitung melakukan aksi cinta lingkungan hidup. Agenda tersebut dilakukan dua lokasi, yaitu di pantai rambak dan perairan teluk kelabat. 

Hal itu dilakukan setelah menerima keluhan masyarakat nelayan atas beroperasinya Kapal Isap Produksi (KIP) yang melakukan tambang timah dilaut.

Sugeng, Ketua Kokam Pemuda Muhammadiyah Babel, mengatakan terdapat 50 KIP di perairan Babel. 

Berdasarkan pantauan KIP melakukan kegiatan penambangan di dekat objek wisata pantai Rambak.

Hal itu dirasa merugikan sektor pariwisata Babel yang mengandalkan keindahan pantainya. Belum lagi aktivitas KIP berpotensi membuat hasil tangkapan nelayan berkurang.

Aksi cinta lingkungan ini adalah bagian dari tugas pokok Kokam.  

Berita Rekomendasi

"Menjaga dan memastikan lingkungan di sekitar perairan laut yang ada di Bangka Belitung dari potensi yang dapat merusak keindahan dan keberlanjutan lingkungan bagi Kokam hal itu sudah merupakan aksi nyata bela negara," ujar Sugeng.

"Kepentingan Kokam mengajak masyarakat untuk bersama menjaga laut kita dari kerusakan yang mungkin tidak bisa terlihat langsung saat ini, mungkin puluhan tahun kedepan bisa jadi masa depan ekosistem laut kita akan betul betul rusak, lalu siapa yang akan berkunjung ke laut kita? Sudah selayaknya masyarakat sekitar dan nelayan menolak kehadiran KIP, karena mereka adalah korban yang dapat merasakan langsung akibat dari KIP," lanjutnya. 

Dalam aksinya Kokam membentangkan spandung bertuliskan Tolak KIP, dan Kawal Janji Gubernur Cabut Izin KIP. Hal itu sebagai bentuk dukungan kepada Gubernur Babel untuk peduli dan cinta lingkungan hidup.

Selain itu Kokam mengajak warga untuk bersih bersih di sekitar perairan laut yang menjadi objek wisata.

Di penghujung agenda, Basit Sucipto, dewan pembina Kokam berpesan agar agenda serupa rutin dilakukan.  

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas