Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengajak Cerdas Parpol Usung Calon Gubernur Jakarta Mendatang
Proses pemilihan calon sebaiknya diawali dengan apa kepentingan dan aspirasi warga terhadap masa depan Ibu kota.
Editor: Y Gustaman
* Masykurudin Hafidz, Koordinator Nasional JPPR
Bursa pencalonan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta sudah menghangat. Proses pemilihan calon sebaiknya diawali dengan apa kepentingan dan aspirasi warga terhadap masa depan Ibu kota.
Kepentingan adalah kumpulan kehendak-kehendak warga Jakarta yang ingin dipenuhi selama lima tahun mendatang. Perwujudan atas kehendak itulah sebagai bentuk aspirasi yang menjadi pertimbangan partai politik untuk menjadikan basis siapa yang sejatinya diusung sebagai pasangan calon.
Prosedur untuk memenangkan pilkada yang berkualitas dimulai dari bawah, di mana partai politik dengan seluruh strukturnya bertanya langsung kepada warga Jakarta kepentingan apa yang perlu dilayani dan sosok seperti apa yang dapat memenuhi kepentingan tersebut.
Dengan begitu, partai politik tidak terjebak kepada pengkotak-kotakan "siapa harus melawan siapa, sehingga siapa perlu dipasangkan dengan siapa".
Hal ini perlu sangat dihindari, karena kecerdasan warga Jakarta akan sangat memberikan penilaian terhadap perilaku partai politik dalam proses pencalonan.
Apabila pemilihan calon dilakukan secara tertutup bahkan berdasarkan kepentingan elit akan berpotensi terhadap elektabilitas pasangan calon, apapun partai politiknya.
Oleh karena itu, dengan waktu yang masih cukup panjang, ajaklah warga Jakarta bicara. Berdiskusi dari hati ke hati kepada sebanyak mungkin kelompok masyarakat dengan kepentingannya masing-masing.
Pemetaan kepentingan menjadi dasar bagi persoalan warga Jakarta untuk menjadi naskah bagi penyusunan visi, misi dan program saat mengusung pasangan calon nantinya.
Percayalah, jika kepentingan warga yang dijadikan basis rujukan untuk menentukan calon, siapapun bisa memenangkan Pilkada Jakarta.
Itu.....