Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pemerintah Cilegon Dituding Abaikan Pembangunan SDM

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Cilegon (KMC) Jakarta, menolak keras pembangunan infrastruktur jalan lingkar utara (JLU) 20

zoom-in Pemerintah Cilegon Dituding Abaikan Pembangunan SDM
Ist
Direktur Klinik Pancasila Dody Susanto, Direktur Kerjasama Perdagangan ASEAN Dr. Dona Gultom, Walikota Cilegon Suyitno, Kadis Perindag Cilegon membuka edukasi publik MEA 2015 di Cilegon. 

Ditulis oleh :Nur Cholish Hasan, mahasiswa UIN Jakarta

TRIBUNNERS - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Cilegon (KMC) Jakarta, menolak keras pembangunan infrastruktur jalan lingkar utara (JLU) 2016 Cilegon, Banten.

KMC menilai pembagunan JLU 2016 kurang efektif, karena terdapat  pembangunan yang harus didahulukan.

Ahmad Jauharuddin, pembina KMC Jakarta menilai pembangunan JLU hanya berorientasi pada infrastruktur.

"Cilegon dalam pembangunan JLU harusnya tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, melainkan suprastruktur di nilai lebih penting demi kesejahteraan rakyat," ujarnya. 

Hal ini, dapat di lihat dari tingkat pengangguran dan kemiskinan yang di sebabkan sulitnya masyarakat Cilegon mendapatkan pekerjaan.

Diduga hal itu dikarenakan minimnya sosialisasi dan pendidikan yang di berikan pemerintah.

Berita Rekomendasi

"JLU Cilegon ini akan memakan waktu dan anggaran dana yang tidak sedikit, karna demikian di perkirakan menjadi mega proyek di Cilegon yang memungkinkan menjadi perburuan kontraktor besar dari Cilegon atau luar Cilegon," kata Jauhar.

Hal senada di sampaikan oleh salah satu kader KMC, Nur Cholish Hasan.

Pria yang biasa disapa Cholish ini menilai proyek JLU dibangun tergesa-gesa.

"Jika memang orientasi pembangunan yang ada di Cilegon demi kesejahteraan rakyat, harusnya pemerintah tahu kebutuhan masyarakat itu sendiri. Apa yang harus menjadi langkah awal pembangunan," kata Cholish.

Pemerintah Cilegon menurutnya kurang berupaya membentuk karakter masyarakat yang berkualitas serta meningkatkan daya saing masyarakat.

Dikhawatirkan masyarakat Cilegon tak mampu bersaing dengan masyarakat Korea yang menetap di Cilegon sebelum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di resmikan tahun 2016.

"Pembangunan suprastruktur jauh lebih di harapkan masyarakat selain pembangunan infrastrukur, dalam banyak teori bahkan dalam pembentukan Indonesia yang termaktub dalam lagu Indonesia raya. Bangun jiwa terlebih dahulu baru bangun badannya," kata Cholish.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas