Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Hati-hati Minum Teh Setelah Makan Sebabkan Anemia

Kebiasaan minum teh setiap hari terutama setelah makan ternyata dapat menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya yaitu anemia.

Penulis: Syifa Noorazizah Husein
zoom-in Hati-hati Minum Teh Setelah Makan Sebabkan Anemia
Tribun Lampung/ Perdiansyah
Paket sajian teh poci di Rumah Cemal Cemil di Lampung. 

TRIBUNNERS - Minum teh sudah menjadi salah satu kegemaran masyarakat Indonesia. Tidak dapat dipungkiri jika teh memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, karena teh mengandung antioksidan cukup tinggi yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas sehingga bisa mencegah tubuh dari berbagai macam penyakit.

Masyarakat Indonesia seringkali mengkonsumsi teh saat makan atau setelah makan. Namun, tahukah Anda sebenarnya kebiasaan minum teh langsung setelah makan itu berbahaya untuk kesehatan?

Kebiasaan minum teh setiap hari terutama setelah makan ternyata dapat menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya yaitu anemia.

Anemia sendiri adalah kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal, biasanya ditandai gejala seperti lesu, lemas, dan sering mengeluh pusing.

Gejala anemia dapat disebabkan kebiasaan minum teh setelah makan, karena teh mengandung senyawa tanin.

Adanya senyawa tanin ini dapat ditandai dengan timbulnya rasa sepat di lidah jika sedang meminum teh.

Tanin sudah terbukti sangat berpotensi menghambat penyerapan zat besi non-hem, karena tanin dapat mengikat zat besi non-hem ini secara kuat sehingga tubuh menjadi anemia akibat kekurangan zat besi.

Zat besi non-hem yaitu zat besi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, memiliki daya serap rendah dan sangat dipengaruhi oleh faktor penghambat seperti tanin.

Menurut penelitian yang pernah dilakukan, secangkir teh (± 200 ml) ternyata dapat menghambat penyerapan zat besi non-hem hingga 75%.

Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa tanin juga dapat mengambat daya cerna protein dalam tubuh dengan cara mengikat protein membentuk ikatan kompleks protein-tanin sehingga protein tersebut sukar dicerna oleh enzim protease, yaitu enzim yang memecah protein agar mudah diserap oleh tubuh.

Lalu, apakah itu berarti kita tidak boleh sama sekali meminum teh setelah makan?

Tentu saja boleh, tetapi alangkah baiknya jika memberi jeda antara waktu makan dengan minum teh sekitar 2 jam agar zat gizi dari makanan yang kita makan dapat diserap tubuh terlebih dahulu.

Menerapkan pola makan yang seimbang juga sangat penting dengan cara mengonsumsi makanan yang beragam dan bergizi lengkap, terutama apabila di dalam menu makanan kita terdapat bahan-bahan makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi seperti daging, ayam, atau ikan.

Minum jus buah yang mengandung vitamin C setelah makan juga lebih baik dibandingkan minum teh, karena vitamin C berkhasiat untuk meningkatkan penyerapan zat besi, meskipun juga tidak dianjurkan meminum jus buah yang banyak mengandung gula.

Minum teh memang merupakan kebiasaan yang baik, apalagi dengan sejuta manfaat bagi kesehatan tubuh yang terdapat di dalam teh.

Meskipun demikian, konsumsi teh harus tetap dikontrol dan tidak boleh berlebihan. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, bukan?

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas