Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Melalui Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh 2016 dan Festival Krendang Tambora, di Jakarta Barat telah berlangsung sukses pada Kamis, 25 Februari 2016.
Ditulis oleh : Abdullah Taruna
TRIBUNNERS - Perayaan Cap Go Meh 2016 dan Festival Krendang Tambora, di Jakarta Barat telah berlangsung sukses pada Kamis, 25 Februari 2016.
Antusiasme warga dari dan luar Tambora tampak dari padatnya pengunjung acara. Jalan Krendang Raya praktis lumpuh.
"Jangankan untuk dilalui mobil, untuk dilalui pejalan kaki pun sulit dilakukan, karena berjubelnya pengunjung di sepanjang jalan," kata Ajun, Ketua Perhimpunan Rumah Kebangsaan Indonesia.
Keberhasilan kegiatan ini, kata Ajun, juga ditunjukkan dari semangat peserta yang sejak pukul 08.00 WIB pagi tetap menjalankan ritual Cap Go Meh padahal hujan deras mengguyur hingga pukul 14.30.
"Cuaca Jakarta yang kurang mendukung perayaan Cap Go Meh, tidak menjadi penghalang. Acara tetap berlangsung, dan baru kelar pukul 5 sore," terang Ajun.
Acara perayaan hari ke-15 sejak tanggal 1 tahun baru Imlek yang baru pertama kali digelar di Jalan Krendang Raya ini baru pertama kali dilakukan.
Panitia menampilkan aneka budaya, di antaranya, barongsai, ondel-ondel, enggrang, tatung, gotong joy dewa-dewi, liong, aneka hiburan dan festival kuliner.
Acara-acara tersebut ditampilkan dengan nuansa Kalimantan Barat.
Hal itu dilihat dari busana mereka yang khas Kalimantan Barat, termasuk tarian dan atraksinya yang ekstrim.
Menurut Ajun, ciri khas sajian Cap Go Meh Kalimantan itu berkaitan dengan mayoritas warga etnis Tionghoa yang berasal dari Pontianak, wilayah Kalimantan Barat.
Tapi panitia tetap memasukkan juga seni budaya ondel-ondel yang khas Betawi.
Praktis sajian ini menarik untuk warga dari semua lapisan, sosial, etnis dan latar belakang keyakinan berbeda.
Tidak berlebihan bila Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Rumah Kebangsaan Indonesia yang juga anggota DPR-RI, Darmadi Durianto menyatakan, bahwa acara ini memiliki misi untuk terus menguatkan persatuan nusantara.