Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
JK Ajak Masyarakat Jadikan Sampah Teman Membawa Manfaat
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk menjadikan sampah menjadi teman yang mendatangkan manfaat.
Ditulis oleh : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
TRIBUNNERS - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk menjadikan sampah menjadi teman yang mendatangkan manfaat.
Ajakan tersebut disampaikannya di hadapan sekitar 10.000 orang yang menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Makassar, Sabtu (5/3/2016).
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan, gubernur Sulawesi Selatan beserta jajarannya, dan 17 walikota atau wakil walikota.
Bersama-sama mereka menandatangani komitmen bersama penerapan kebijakan kantong plastik berbayar.
Jusuf Kalla menyampaikan bahwa peringatan Hari Peduli Sampah Nasional sesungguhnya merupakan peringatan kesedihan atas musibah yang terjadi di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Leuwigajah di Bandung tahun 2005 silam yang tidak memperhatikan pemukiman di bawahnya.
Pada waktu itu banyak sampah yang tidak dikelola dengan baik sampai menggunung dan akhirnya longsor saat turun hujan.
Sebanyak 143 jiwa meninggal akibat sampah yang menimbun pemukiman yang berada di bawah TPA tersebut.
“Kita semua datang disini untuk berjanji tidak akan mengulangi kesalahan atas ketidakpedulian kita terhadap sampah," ujar Wapres Jusuf Kalla.
Menurutnya, sampah semakin bertambah dan menjadi masalah karena kemajuan ekonomi yang mengakibatkan tingkat konsumsi meningkat, serta perkembangan teknologi yang mampumenghasilkan produk simple namun berbahaya bila tidak dikelola.
Ia mencontohkan, dahulu kita membeli nasi bungkus yang dibungkus dengan daun yang mudah terurai, tetapi kini semua serba plastik.
Dahulu orang terbatas dalam belanja, kini pendapatan meningkat diiringi tingkat belanja yang berlebihan.
Kesibukan rumah tangga juga turut andil dalam peningkatan sampah plastik karena banyak keluarga yang menyimpan stok bahan makanan cepat saji yang dibungkus plastik di dalam lemari pendingin.
Sebagai gambaran, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 adalah sekitar 250 juta jiwa.
Jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari adalah sebesar 0,7 kg maka jumlah timbunan sampah secara nasional dalam satu hari adalah 175.000 ton sampah atau setara 64 juta ton sampah dalam 1 tahun.
Oleh karena itu Wapres Jusuf Kalla pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional mengajak seluruh lapisan masyarakat turut aktif dalam menangani sampah.
“Selanjutnya perlakukan sampah dengan baik. Jadikan sampah yang tadinya beban menjadi teman yang bermanfaat. Banyak contoh pengelolaan sampah yang pada akhirnya memberikan nilai positif di sisi ekonomi. Ini tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah atau walikota," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.