Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Heli TNI Jatuh di Poso, Wakil Rakyat Minta Operasi Pemberantasan Kelompol Santoso Dievaluasi

Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI, Ahmad Zainuddin turut berduka cita atas musibah jatuhnya helikopter TNI di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (

zoom-in Heli TNI Jatuh di Poso, Wakil Rakyat Minta Operasi Pemberantasan Kelompol Santoso Dievaluasi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
KRONOLOGIS JATUHNYA HELIKOPTER TNI AD DI POSO - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman membenarkan bahwa pada hari Minggu (20/3/2016) sekitar pukul 17.55 WITA telah terjadi musibah yaitu jatuhnya Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kab Poso Sulawesi Tengah. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI 

Ditulis oleh :  Anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Zainuddin.

TRIBUNNERS - Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI, Ahmad Zainuddin turut berduka cita atas musibah jatuhnya helikopter TNI di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016) sore. Sebab beberapa prajurit terbaik TNI menjadi korban dalam musibah itu.

"Kita sangat berduka cita. Kecelakaan ini terjadi saat TNI sedang operasi di Poso. Saya dengar Danrem Tadulako dan anggota BIN juga beberapa anggota TNI lainnya jadi korban. Tentu kita berharap tidak ada unsur sabotase atau kesengajaan dijatuhkan kelompok teror di sana," ujar Zainuddin di Jakarta, Senin (21/3/2016).

Zainuddin mengatakan, jatuhnya heli TNI AD di Poso harus menjadi evaluasi terhadap operasi pemberantasan kelompok teroris Santoso di Poso secara keseluruhan.

Menurutnya, Operasi Tinombala yang dimulai 10 Januari 2016 lalu, menargetkan penangkapan kelompok Santoso selesai 9 Maret 2016 lalu.

Namun operasi yang melibatkan unsur-unsur elit dari Polri dan TNI itu justru diperpanjang hingga enam bulan ke depan.

Padahal, lanjut Zainuddin, kelompok teroris Santoso hingga saat ini sudah dalam proses pengepungan oleh pasukan gabungan TNI-Polri di wilayah hutan pegunungan Desa Torire, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso.

BERITA REKOMENDASI

"Musibah ini harus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap operasi Tinombala. Musibah ini mungkin saja tidak terjadi jika rencana operasi berhasil sesuai target dan jadwal yang ditetapkan. Setelah ini, saya kira kelompok Santoso harus segera diselesaikan," tutur politisi PKS ini.

Seperti diberitakan helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan Nomor HA 5171 jatuh di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016) sore.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman memastikan heli pabrikan Amerika Serikat itu diduga jatuh karena faktor cuaca. Heli ini termasuk dalam pengadaan alutsista 2012.

Sebanyak 13 prajurit tewas dalam musibah ini, antara lain Kolonel Saiful (Danrem 132/Tadulako), Mayor Faqi (Kapenrem), Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri (BIN), Kolonel Ontang (BIN), Letkol Tedi (Dandenpom Poso), Prada Kiky (Ajudan Danrem), Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (Co.pilot), Lettu Tito (Co.pilot), Sertu Bagus (Mekanik), Serdan Karmin (Mekanik), Pratu Bangkit (Avionik).

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas