Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menaker: Keberadaan Aplikasi Online Tidak Terhindarkan
Masyarakat Indonesia baru saja dikejutkan dengan aksi demontrasi yang dilakukan oleh sopir moda transportasi di beberapa tempat di ibu kota.
Ditulis oleh : Kemnaker
TRIBUNNERS - Masyarakat Indonesia baru saja dikejutkan dengan aksi demontrasi yang dilakukan oleh sopir moda transportasi di beberapa tempat di ibu kota.
Aksi tersebut ditenggarai akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat, antara industri yang menggunakan sistem online dan industri konvensional.
Aksi demonstrasi terhadap moda angkutan online yang sempat diwarnai sejumlah aksi anarkhis itu pun mendapat tanggapan dari Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M Hanif Dhakiri.
Menurut Hanif, aksi demo ini merupakan aspirasi dari masyarakat. Yang penting adalah tidak anarkis.
Menurutnya, munculnya bisnis berbasis aplikasi online memang tak terhindarkan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan peradaban manusia.
Namun, perkembangan teknologi yang sedemikian pesat juga harus memperhatikan industri konvensional yang belum menerapkan aplikasi online sebagai bagian dari usahanya.
"Aplikasi online adalah perkembangan dunia yang tidak bisa ditolak. Maka masyarakat juga harus mengikuti perkembangan dunia yang semakin kompetitif, Tapi jangan lupakan juga industri konvensional,” ujar Menteri Hanif di Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Ia menambahkan, implementasi sistem teknologi dan informasi ke dalam dunia industri menjadi sebuah kewajaran dewasa ini. Hal tersebut merupakan langkah dari industri bersangkutan agar lebih kompetitif.
Terus berkembangnya teknologi dan informasi, harus diimbangi dengan perkembangan industri dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dengan begitu, dampak dari implementasi teknologi dan informasi dalam dunia industri akan bisa dikelola dengan baik, sehingga dampak negatifnya pun dapat diantisispasi.
“Tetapi dampak-dampak negatif yang muncul itu yang harus dapat diantisipasi dengan baik oleh pemerintah dan pengusaha. Perkembangan industri yang modern semakin kompetitif, maka SDM juga harus lebih kompetitif,” kata Menaker.
Menaker menjelaskan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi SDM tersebut adalah melalui pelatihan kerja.
Dengan adanya SDM yang kompetitif, dampak negatif dari persaingan bisnis akan dapat diminimalisir.
“Dengan peningkatan kualitas SDM yang kompetitif maka setiap perkembangan di dunia industri yang kompetitif akan berdampak baik dan positif,” katanya.