Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
WWF Indonesia Luncurkan Aplikasi Memilih Hidangan Laut
Permintaan tinggi berbagai jenis ikan laut seperti kakap, tuna, baronang, kepiting, udang hingga lobster membuat sebagian nelayan melakukan segala ca
Ditulis oleh : WWF
TRIBUNNERS - Permintaan tinggi berbagai jenis ikan laut seperti kakap, tuna, baronang, kepiting, udang hingga lobster membuat sebagian nelayan melakukan segala cara untuk mendapatkan sumber daya laut tersebut dalam jumlah besar.
Praktik perikanan destruktif pun dilakukan, misalnya dengan menggunakan bahan peledak racun sianida, atau penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
Cara penangkapan yang seperti ini bukan hanya merusak sumber daya ikan dan ekosistem laut, namun juga berdampak pada kandungan gizi ikan yang dikonsumsi, khususnya bila ditangkap dengan menggunakan racun.
Dalam rangka peringatan Hari Nelayan Nasional, Rabu (6/4/2016), yang jatuh pada hari ini, WWF Indonesia meluncurkan panduan seafood versi terbaru dalam bentuk aplikasi berbasis android yang bertajuk Seafood Advisor.
Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play secara gratis mulai hari ini.
“Panduan seafood WWF Indonesia memberikan petunjuk bagaimana memilih hidangan laut dengan bijak, agar penikmat hidangan laut dapat menekan dampak negatif yang ditimbulkan bagi keberlanjutan sumber daya ikan dan ekosistem laut. Panduan ini juga mendukung nelayan yang mempraktikan penangkapan ikan dengan cara yang lebih baik dan ramah lingkungan”, ujar Direktur Program Coral Triangle WWF Indonesia Wawan Ridwan.
"WWF mendukung program KKP untuk perbaikan praktik perikanan yang lebih ramah lingkungan sebagai prioritas produksi perikanan untuk konsumsi dalam negeri,” tambahnya.
Data perhitungan angka konsumsi ikan berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik menunjukkan, konsumsi ikan masyarakat Indonesia pada tahun 2015 mencapai 41,11 kilogram per kapita pertahun.
Praktik penangkapan ikan perlu dilakukan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan untuk memastikan stok sumber daya ikan terpelihara, sehingga tingkat konsumsi per kapita bisa terus ditingkatkan.
Dalam mendukung perbaikan sektor perikanan, WWF Indonesia telah menyusun dan mensosialisasikan serial dokumen BMP (Better Management Practices) Perikanan Berkelanjutan kepada pengusaha dan nelayan di wilayah kerjanya.
Panduan ini bertujuan untuk membantu para nelayan dalam menangkap biota secara ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk proses penanganan dan pengemasannya.
Selain itu, WWF juga bekerjasama dengan JARING Nusantara untuk melebarkan jangkauan dalam perbaikan perikanan skala kecil.
WWF Living Blue Planet Report yang dirilis September 2015 menyatakan bahwa kondisi ekosistem laut beserta sumber daya ikannya terus mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir.
Diperlukan komitmen bersama dan secara global, dari otoritas kebijakan, pengusaha, dan juga masyarakat luas untuk memastikan terkelolanya sumber daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.