Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jacob Nuwa Wea Tokoh Buruh yang Merakyat
Sebagai sosok merakyat yang selalu melekat dalam sikap hidupnya sehari-hari, hampir separuh usia Om Jacob selalu didekisasikan untuk perjuangan memper
Ditulis oleh : Petrus Selestinus
TRIBUNNERS - Satu lagi tokoh nasional yang merakyat asal Flores, NTT, Jacob Nuwa Wea, yang biasa kami panggil Om Jacob telah pergi meninggalkan kita semua untuk selama lamanya.
Tokoh pergerakan, tokoh pejuang buruh dan tokoh politik yang sangat merakyat, tetapi berkarakter keras dan bicara blak-blakan dalam forum manapun ini, cukup lama menderita stroke sejak tahun 2007 yang lalu.
Sebagai sosok merakyat yang selalu melekat dalam sikap hidupnya sehari-hari, hampir separuh usia Om Jacob selalu didekisasikan untuk memperperbaiki kondisi bangsa ini terutama nasib buruh di seluruh Indonesia.
Perjuangan yang tidak henti-hentinya itu, dilakukan baik ketika Om Jacob memimpin organisasi buruh seperti FBSI.
Maupun ketika Om Jacob berada dalam lingkungan partai politik, ia selalu menempatkan persoalan buruh sebagai bidang tugas yang mendapatkan prioritas untuk diperjuangkan.
Kepeduliannya terhadap persoalan buruh dan nasib orang kecil, baik melalui perjuangannya di organisasi buruh yang ditekuni sejak masih muda, dan dalam berbagai jabatan di organisasi sosial lainnya, itulah yang membuatnya dipercayai oleh Presiden Megawati untuk menjadi Menteri Tenaga Kerja di era Kabinet Gotong Royong.
Ketika ia kemudian menjadi pimpinan Partai PDIP, gaya politik yang merakyat, keras dan blak-blakan itu menjadi ciri khas Om Jacob dalam perjuangan untuk memperbaiki kepentingan buruh yang selalu menjadi prioritas.
Hal itulah yang membuat banyak pihak menyatakan Megawati tidak salah memilih Om Jacob sebagai Menaker.
Banyak terobosan yang dilakukan oleh Om Jacob ketika menjabat sebagai menaker, melalui produk-produk hukum perburuhan/ketenagakerjaan.
Dimana mengakomodir tuntutan rasa keadilan buruh tanpa merugikan pengusaha.
Om Jacob telah meninggalkan banyak kesan dan sejarah bagi perjuangan untuk kepentingan buruh dan untuk rakyat kecil pada umumnya dalam berbagai bidang organisasi perjuangan seperti di FBSI, FPSI, KSPSI, hingga Partai Politik (PNI, PDI, PDIP).
Sikap hidup yang selelu peduli kepada nasib orang kecil yang tidak dapat dilayani melalui saluran yang biasa, seperti secara kelembagaan di kantor, itu jugalah yang membuat Om Jacob tidak punya waktu cukup untuk keluarga dan beristirahat.
Akibatnya dalam usia yang masih produktif Om Jacob mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan kemudian menderita stroke.
Tidak terlepas dari kesibukannya melayani banyak orang dengan kepentingan yang beragam, entah di partai, di kementerian, di organisasi buruh, gereja, dan sebagainya yang menyita waktunya untuk tidak lagi memikirkan dirinya, keluarganya dan juga kampung halamnnya di Flores, NTT sebagai tempat kelahirannya.
Selamat jalan Om Jacob, suri teladan dan nasihat-nasihat yang om berikan untuk kami generasi muda, kiranya bisa menjadi pelita, bekal dan pijakan untuk meneruskan perjuangan Om Jacob, untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, memperbaiki demokrasi dan kepentingan kesejahteraan rakyat banyak yang Om Jacob perjuangkan sepanjang hidup.