Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bahaya Kasat Mata Alat Penyamaran dan Kejahatan Siber
Semenjak munculnya ancaman siber yang canggih, teknologi 'penyamaran' bermunculan untuk membantu para pelaku kejahatan siber terhindar dari deteksi k
Ditulis oleh : Magdalena Solagracia
TRIBUNNERS - Semenjak munculnya ancaman siber yang canggih, teknologi 'penyamaran' bermunculan untuk membantu para pelaku kejahatan siber terhindar dari deteksi keamanan dan penelusuran. Ini merupakan evolusi berkelanjutan bagi teknologi yang dimanfaatkan para penjahat.
Sebenarnya ini dimulai beberapa tahun yang lalu dengan upaya menghindari antivirus. Saat ini, kami memiliki sekitar 500.000 sampel virus yang masuk dalam Lab FortiGuards setiap harinya.
Sebagian besar dari virus tersebut berasal dari golongan yang sama, tapi mereka polimorfik yang berarti mereka menggunakan pengepakan biner guna menggeser sifat kodenya setiap sekian detik untuk mencoba dan mengelabui teknologi deteksi antivirus.
Para peretas telah beradaptasi dengan teknik 'penyamaran' di ranah dan saluran-saluran lain.
Sebagai contoh - untuk situs, teknolgi penyaringan web melindungi pengguna dengan cara meblokir akses ke situs yang berbahaya untuk memberikan virus.
Lebih dari satu dekade lalu, pelaku kejahatan cyber mulai sering menggunakan jaringan fast-flux untuk menggeser alamat IP dan domain dengan frekuensi yang sangat tinggi.
Di beberapa kasus, satu ancaman dapat menggunakan lebih dari 50.000 situs dalam sehari untuk menyamarkan dari mana mereka berasal.
Hal-hal seperti jaringan Tor memperkenalkan sebuah adaptasi yang lebih canggih dari aktivitas di deep web.
Tor yang merupakan kepanjangan dari the onion router dirancang untuk memungkinkan pengiriman dan penerimaan lalu lintas web secara anonim.
Para pengguna tidak hanya memiliki kemampuan untuk tetap tidak dikenali, tetapi mereka juga dapat mengakses konten yang terblokir bagi mereka.
Tor mengelolanya dengan melakukan enkripsi yang dirancang khusus terhadap lalu lintas dan secara acak meneruskannya melalui jaringan relay.
Masing-masing relay memiliki lapisan enkripsi tersendiri untuk membantu menutupi jejak dan menyembunyikan identitas user.
Generasi alat penghindar keamanan jenis ini menggunakan deep web untuk menghambat pemeriksaan dan tracing.