Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Indonesia Bisa Besar Jika Memutus Rantai Kroni
Negara indonesia telah merdeka selama 70 tahun, selama itu pula masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah negaranya sendiri.
Ditulis oleh : Abdul Ganiru, Ketua Umum Kammi Sulawesi Tenggara
TRIBUNNERS - Negara indonesia telah merdeka selama 70 tahun, selama itu pula masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah negaranya sendiri.
Peralihan sebuah masa penjajahan menuju orde lama, merupakan detik-detik menegangkan bagi sebuah negara yang baru merdeka.
Masa-masa ini juga merupakan masa dimana negeri-negeri penjajah atau yang pernah menjajah Indonesia merasa tidak ingin kehilangan negara jajahannya.
Mereka membuat makar dan penjajahan gaya baru untuk membuat negara Indonesia yang baru merdeka seperti negara yang kehilangan arah dan membutuhkan penuntun untuk mengarahkan kondisi baru suatu negara.
Akhirnya, orde lama yang dipimpin oleh Ir.Soekarno tak bertahan lama. Berbagai propaganda dan adudomba dimainkan melalui orang-orang berpengaruh yang bermoral hazard.
Desas-desus tentang kepala negara yang pertama ini terdengar seperti seorang penghianat yang akan menghianati kemerdekaan negara yang masih sangat belia.
Ir Soekarno pun lengser dan digantikan oleh pemimpin baru yang diharapkan bisa memulihkan segala desas-desus negara dan kedaulatan rakyat.
Pemimpin baru yang sekarang dikenal sebagai bapak pembangunan. Memimpin lebih dari 30 tahun, selama itu pula rakyat berharap banyak akan perbaikan kondisi negara. Tapi rakyat Indonesia masih dalam mimpinya.
Harapan kebangkitan berubah menjadi sebuah kekhawatiran baru, Indonesia semakin terpuruk. Rupanya, orde lama masih lebih baik daripada orde baru. Berbagai kesenjangan melanda negeri ini. Krisis moneter, moral hazard, kapitalisme perkoncoan, KKN, kemiskinan, dan lain-lain.
Benar-benar tidak bisa dibayangkan kehidupan masa orde baru tersebut dan semua ini hanya akan diselesaikan dengan pergantian pemimpin negara.
Kemudian masuk pada masa reformasi, sedikit-demi sedikit permasalahan bangsa dan negara mulai dikikis. Bj Habibi mampu membuat ekonomi Indonesia menguat dan mulai stabil. Akan tetapi tak sampai berhasil.
Umur pemerintahannya terhitung sangat pendek. Begitu seterusnya kesenjangan dalam setiap pergantian pemimpin negara.
Sampai sekarang, diera Jokowi-JK masalah kini menumpuk lagi, khususnya dibidang ekonomi, keuangan, dan budaya. Semua problem ini adalah kondisi klasik yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.