Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ini Alasan Sinetron Tidak Diperuntukan Bagi Anak-anak
Ada berbagai macam program acara yang saat ini ditayangkan oleh stasiun televisi khususnya televisi swasta di Indonesia. Mulai dari acara komedi, beri
Penulis: Ervina Chintia
Karena kejadian tersebut, sudah cukup membuktikan bahwa program acara pada televisi membawa dampak yang buruk untuk anak-anak, karena secara tidak sengaja perlahan tapi pasti mereka jadi lebih cepat matang secara seksual.
Karena banyaknya adegan-adegan dalam sinetron misalnya, yang menampilkan adegan sepasang kekasih, atau bahkah sepasang suami istri.
Pada akhirnya dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi, mereka memiliki kecenderungan untuk meniru dan mencoba melakukan apa saja yang mereka lihat.
Bukan hanya itu, dampak buruk lain adalah anak-anak yang khususnya yang batita dapat berpengaruh dengan menghambat perkembangan otak si anak.
Karena dengan sering menonton tv dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, kemampuan membaca-verbal maupun dalam memahami suatu hal (lemot), serta menghambat pula anak dalam mengekspresikan pikiran maupun tulisan.
Juga dapat meningkatkan agresivitas anak dan sikap sosial anak dalam bergaul dengan lingkungan sekitar terkesan lebih individualis.
Hal tersebut menjadi hal yang sangat disayangkan karena seharusnya televisi dapat menjadi sebuah media untuk membuka mata akan pengetahuan, informasi, atau hiburan positif untuk penontonnya.
Namun entah ini kesalahan dari pihak yang mana? Yang pasti kedua anak SD tadi adalah korban, mereka hanyalah sebuah anak dengan kurangnya pengawasan dari pihak orang tua, kurangnya perhatian lebih untuk seharusnya pihak producer lebih dapat memfilter kembali acara apa yang akan ditayangkan, dan korban pihak-pihak lainnya.
Seharusnya instansi pemerintah, instansi pendidikan, agama, keluarga, dan anaknya sendiri perlu memberikan tindakan yang cukup serius untuk menindak lanjuti secara bersama-sama untuk lebih bisa mengontrol baik dalam penayangan sebuah program acara maupun untuk penonton yang hanya duduk dengan manis menonton acara.
Makadari itu mulailah dari hal kecil dengan memilah acara apa yang akan kita tonton dengan begitu dapat sedikit mengurangi dampak-dampak buruk lain mengarah ke anak, saudara, teman, atau orang disekeliling kita.