Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pemuda Harusnya Menjadi Aktor Bukannya Komentator
Tidak dapat dipungkiri bahwa berkat campur tangan pemuda lah yang membuat Indonesia merdeka hingga saat ini.
Penulis: Yasin awwab
TRIBUNNERS - “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Sepenggal kalimat dari sosok legendaris presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno tersebut sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Ya, kalimat yang menggambarkan gairah dan semangat pemuda-pemuda Indonesia dalam memperjuangkan tanah airnya hingga titik darah penghabisan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa berkat campur tangan pemuda lah yang membuat Indonesia merdeka hingga saat ini.
Peran para pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan pada masa itu telah berdampak besar dan mampu merubah nasib kehidupan masyarakat Indonesia.
Peran Pemuda Indonesia Saat Ini?
Sering kita jumpai bagaimana peran pemuda yang sering kali tergabung dalam organisasi kepemudaan tersebut dimana-mana.
Misalnya ketika ada suatu masalah di pemerintahan mulai dari harga bbm dinaikkan, penggusuran, dan lain-lain.
Organisasi kepemudaan berbondong-bondong berkumpul membentuk massa yang banyak dan membawa berbagai macam spanduk bertuliskan protes maupun tuntutan yang diajukan tak jarang terlintas beberapa kalimat-kalimat cacian dan hinaan didalamnya.
Bahkan berbagai macam aksi turun ke jalan demi menunjukkan bahwa tuntutan mereka harus terpenuhi.
Beberapa menggelar aksi teatrikal demi menggaet simpati lebih banyak massa. Aksi-aksi anarkis terkadang sulit terhindar sehingga harus berakhir dengan kekerasan dan perusakan-perusakan fasilitas umum.
Sedangkan di dunia maya, media sosial dipenuhi dengan komentar-komentar penuh aspirasi dari para pemuda tersebut.
Beredar berbagai macam komentar pedas dan kritikan tajam akan masalah yang terjadi. Semua yang dilakukan para pemuda tersebut bertujuan untuk mewujudkan sebuah perubahan terhadap masalah yang terjadi.
Lalu Dimanakah Peran Pemuda Ketika Permintaannya Telah Terpenuhi
Menghilang, sibuk dengan urusan pribadi. Itulah realita yang terjadi saat ini. Ketika suatu masalah menerpa, berbagai macam argumen dan tuntutan keluar dari mulut para pemuda.
Seperti seorang anak yang meminta orang tuanya untuk membelikannya mainan baru karena mainan yang lama telah rusak.
Ambil saja contoh nyatanya seperti kasus penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.
Berbagai macam elemen pemuda dari berbagai daerah berbondong-bondong organisasi kepemudaan yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan pemuda melakukan demonstrasi mendukung penutupan tersebut.
Namun setelah permintaan tersebut terpenuhi sebagian besar dari pemuda tersebut menghilang ke kehidupan masing-masing.
Hanya tertinggal sebagian kecil dari pemuda-pemuda tersebut yang masih membantu pemerintah dengan aksi nyata berupa bantuan sosial maupun lainnya.
Pemuda Indonesia pada zaman sekarang harus bisa membuktikan bahwa mereka tidak pantas untuk di pandang sebelah mata.
Pemuda merupakan roda penggerak terbesar dari suatu bangsa. Pemuda sekarang merupakan gambaran negaranya dimasa depan.
Yang dibutuhkan adalah bukti berupa aksi nyata. Bukan sekedar berdemonstrasi turun kejalan membuat kemacetan atau bahkan merusak fasilitas-fasilitas neara.
Bukan sekedar mencaci maki melalui media sosial ataupun memberikan komentar-komentar bijaksana tanpa di wujudkan dengan aksi.
Apabila kita telah menuntut dan tuntutan tersebut telah terpenuhi, tentu saja kita berkewajiban untuk turut serta merawat dan berpartisipasi untuk terus mengembangkannya.
Gunakanlah cara positif untuk menunjukkan peran pemuda bagi Indonesaia. Salah satunya dengan prestasi atletik, karya ilmiah, maupun lain-lain. Indonesia memiliki banyak pemuda namun sedikit yang menjadi aktor-aktor dalam memajukan bangsa.
Mulailah dengan suatu hal yang kecil, yaitu mencintai tanah air. Banyak dijumpai pemuda-pemuda yang tidak menghormati para pahlawannya seperti menduduki patung Sudirman.
Maupun lebih memilih produk asing daripada produk dalam negeri. Kemudian mulai dari hal kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan dan tidak merusak fasilitas umum.
Ataupun dengan cara mengikuti organisasi kepemudaan yang jelas seperti bergabung menjadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI) dan sebagainya.
Apabila melakukan demonsrasi harus dengan tertib dan disertai aksi nyata yang tidak merugikan negara bahkan membantu terwujudnya tuntutan tersebut.
Misalnya menuntut agar harga bbm tidak dinaikkan, maka dapat diiringi dengan cara kurangi penggunaan bahan bakar bensin premium dan beralih ke angkutan umum.
Hal-hal kecil tersebut apabila dilakukan bersama-sama seluruh pemuda Indonesia akan berdampak besar pada perkembangan bangsa Indonesia kedepannya. Jadilah seorang aktor perubahan bukan menjadi komentator pada setiap perubahan.
Karena sudah terlalu banyak pemuda yang hanya menjadi komentator di Indonsia ini. Jadilah salah satu aktor untuk merubah pemikiran mereka yang hanya bisa duduk dan menjadi seorang komentator.