Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Hindari Konsumerisme Jika Ingin Sejahtera

Manusia sejatinya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, contohnya adalah perilaku konsumsi kita. Di saat yang lain memproduksi nanti

Penulis: Benny Timotius
zoom-in Hindari Konsumerisme Jika Ingin Sejahtera
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ditengah mata uang Indonesia yang akhir-akhir ini melemah, Komunitas Sayang Dompet menggelar aksi solidaritas di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, saat acara Car Free Days, Minggu (1/9/2013). Dengan berkostum mirip dompet, para anggota komunitas itu mengajak masyarakat untuk tidak berperilaku konsumtif. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Salah satu faktor penyebab perilaku konsumtif seperti yang saya ujarkan di atas yaitu naiknya tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia sejak tahun 2000, bahkan pada tahun 2014 grafik tingkat kesejahteraan dan turunnya minat untuk menabung bersilangan.

Sekilas terlihat hal di atas bukanlah hal yang buruk, namun meski sejak tahun 2000 kesejahteraan masyarakat Indonesia terus meningkat yang ditandai dengan peningkatan pendapatan perkapita, justru tidak seiring dengan angka Gross National Savings per GDP yang malah stagnan.

Tercatat, Gross National Savings per GDP Indonesia sebesar 30,87 persen. Angka tersebut di bawah China yang sebesar 48,87 persen, Singapura 46,73 persen, dan Korea 35,11 persen.

Hal ini terjadi karena lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bahkan tercatat hanya 4.7 % pada kuartal II 2015.

Disini saya tidak membahas lebih dalam lagi tentang GDP Indonesia, pertanyaannya apakah dengan budaya konsumerisme Indonesia sekarang ini benar – benar terjadi karena kesanggupan ekonomi mereka?

Apa jangan – jangan masyarakat kita rela melakukan hutang demi memenuhi hasrat konsumsi mereka? Jangan sampai kejadian kredit macet pada masa Orba yang disebabkan hutang para konglomerat terulang kembali oleh kredit macet konsumsi.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk dapat mensosialisasikan dan mendidik agar masyarakat Indonesia bisa menabung dan berinvestasi. Mulailah membuat konsep keuangan pribadi maupun keluarga sehingga mampu mengatur keuangan lebih baik dan dapat membantu kita semua untuk tidak menjad masyarakat yang memiliki budaya konsumerisme.

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas