Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Demi Pembangunan Pemerintah Pusat Harus Besinergi dengan Pemprov DKI Jaya

Sebagai Ibukota Republik Indonesia, sudah selayaknya jika Jakarta terus melakukan pembangunan.

zoom-in Demi Pembangunan Pemerintah Pusat Harus Besinergi dengan Pemprov DKI Jaya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Pulau D hasil Reklamasi Teluk Jakarta di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu (4/5/2016). Pulau C dan Pulau D merupakan salah satu pulau dari 17 pulau hasil reklamasi teluk jakarta yang kini pengerjaannya dihentikan sementara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ditulis oleh : Aditya Gunawan, Warga Kampung Baru, Kembangan, Jakarta Barat

TRIBUNNERS - Sebagai Ibukota Republik Indonesia, sudah selayaknya jika Jakarta terus melakukan pembangunan.

Adapun pembangunan yang dilakukan adalah untuk merubah wajah Jakarta agar semakin indah dan patut bersaing dengan pusat-pusat kota atau negara lainnya. Namun, tak selamanya pembangunan yang dilakukan itu mendapat persetujuan.

Hingga saat ini, masih banyak pihak yang selalu saja menolak pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintah setempat dengan dalih dampak pembangunan tersebut di kemudian hari.

Yang perlu kita ketahui, pemerintah telah merencanakan pembangunan untuk Jakarta secara Matang. Melibatkan para ahli di bidangnya untuk merancang dan mengatur segala prosesnya secara mendetail.

Salah satunya adalah proyek reklamasi yang sejatinya merupakan program milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Saat ini, status proyek ini sedang dimoratoriumkan karena adanya perseturuan antara Pemprov Dki dengan Pemerintah Pusat terkait kelayakan pengerjaan proyek ini.

Berita Rekomendasi

Moratorium yang dikeluarkan oleh ini dikatakan sebagai jalan tengah atas perseteruan yang ada. Sudah jelas, hal ini akan memperburuk aliran investasi yang ada di Indonesia.

Sebagai pihak yang ditunjuk untuk mengerjakan pelaksanaan proyek reklamasi, para pengembang adalah pihak yang dirugikan karena moratorium ini.

Sudah pasti jika segala rencana dan jadwal yang telah dibuat dengan matang ini akan menjadi berantakan. Dengan ditunjuk sebagai pelaksana proyek oleh Pemprov, tentunya pengembang merasa yakin bahwa pengerjaan yang mereka lakukan memiliki kekuatan hukum yang cukup kuat.

Perseteruan antara Pemerintah Pusat dengan Pemprov DKI sudah pasti jauh diluar pemikiran serta perencanaan para pengembang.

Yang dikuatirkan, moratorium ini memiliki dampak buruk bagi kepercayaan investor dalam pertumbuhan investasi tanah air. Padahal, program investasi merupakan salah satu Nawa Cita Presiden Jokowi dalam masa jabatnya sekarang.

Pasalnya, target pemerintah saat ini adalah melakukan perbaikan fundamental untuk lebih memudahkan prosedur, perizinan dan nonperizinan, serta efisiensi biaya dalam melakukan kegiatan usaha.

Segala perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pelaku usaha dalam negeri dalam perekonomian nasional, peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja yang pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas.

Namun, apa yang terjadi sekarang sangat bertolak belakang dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah.

Untuk itu, sangat diperlukan adanya integrasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah setempat dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta agar pembangunan Jakarta dapat berjalan dengan lancar dan membawa banyak efek positif dikemudian hari.

Hal ini juga bertujuan agar Indonesia dapat menjadi negara yang layak Investasi seperti negara-negara maju di belahan dunia lainnya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas