Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Warga Keluhkan Penambangan Pasir Kwarsa di Banjarsari

Warga Banjasari, Kabupaten Lebak, diresahkan oleh penambangan pasir kwarsa di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak. Diduga galian c tersebut, hingga

Penulis: Sohib Abdul Malik
zoom-in Warga Keluhkan Penambangan Pasir Kwarsa di Banjarsari
Istimewa
Tampak alat berat di areal tambang milik PT Putra Husni Sejahtera asal Depok, sedang melakukan aktivitas galian, padahal izin yang digunakan baru sebatas rekomndasi izin lingkungan dari tingkat kecamatan. 

TRIBUNNERS - Warga Banjasari, Kabupaten Lebak, diresahkan oleh penambangan pasir kwarsa di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak. Diduga galian c tersebut, hingga saat ini belum mengatongi izin tambang alias ilegal.

Di wilayah Kecamatan yang memiliki sebanyak 20 desa ini, sedikitnya ada 5 lokasi tambang pasir kwarsa.

Diantaranya, di Desa Tamansari terdapat dua lokasi tambang, masing-masing milik PT Putra Husni Sejahtera asal Depok dan PT PJA.

Di Desa Leuwiipuh, setidaknya terdapat tiga lokasi tambang yang kerap beraktivitas, yaitu milik PT Kampura, PT PJA, PT CKM, milik Syahril  Pengusaha asal Lebak.

Dari keterangan warga sekitar, menyebutkan, bahwa  kegiatan para penambang pasir kwarsa di Kecamatan Banjarsari, hampir 3 bulanan beraktivitas, namun rata-rata para pengusaha tidak memiliki izin tambang yang cukup.

Padahal seharusnya, sebelum melakukan penggalian harusnya ada izin terlebih dahulu dari pihak pemerintah.

Dikatakan seorang warga bernama Ajat kegiatan para penambang ini kerap menggangu lingkungan, seperti udara kotor yang berterbangan tak jauh ke pemukiman, ditambah dengan musim hujan, truk-truk pengangkut pasir menyisakan tanah di jalanan sehingga jalan kotor dan licin.

"Tolonglah kepada pihak pemerintah jangan berdiam saja, jangan sampai masyarakat dirugikan. Apalagi ada salah satu areal tambang yang dekat dengan pesawahan warga, jelas akan membawa limbah," tutur Ajat.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas