Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Taman Margasatwa Budaya Kinantan Bukit Tinggi Siksa Gajah

Investigator dari Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group terkejut dan sedih melihat gajah dengan kedua kakinya dirantai di Taman Margasatwa Kinanta

zoom-in Taman Margasatwa Budaya Kinantan Bukit Tinggi Siksa Gajah
Istimewa
Investigator dari Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group terkejut dan sedih melihat gajah dengan kedua kakinya dirantai di Taman Margasatwa Kinantan, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. 

Ditulis oleh : MarisonGuciano, SeniorInvestigator, Scorpion Foundation

TRIBUNNERS - Investigator dari Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group terkejut dan sedih melihat gajah dengan kedua kakinya dirantai di Taman Margasatwa Kinantan, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Dengan kedua kaki dirantai sangat membatasi kemampuan gajah untuk bergerak, makan, dan minum.

Investigator senior Scorpion Marison Guciano mengatakan, "Keduakaki gajah dirantai di sepanjang hari. Ini sangat buruk dan itu telah menyebabkan gajah terlihat tertekan.

Ini adalah bentuk penyiksaan kebun binatang terhadap gajah, dimana mereka seharusnya merawat binatang langka tersebut.

Kami meminta BKSDA untuk membebaskan gajah dari rantai mereka."

Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group adalah kelompok kampanye terkemuka di Indonesia yang melakukan pemantauan di kebun binatang di seluruh Indonesia.

Berita Rekomendasi

Hasil pemantauan Scorpion menunjukkan banyak kebun binatang yang tidak tahu bagaimana memperlakukan satwa mereka.

Scorpion meminta pemerintah menerapkan aturan yang ketat dan sanksi hukum yang tegas kepada pengelola kebun binatang.

Scorpion juga meminta pemerintah menerapkan Lima Bebas untuk satwa di kebun binatang, yaitu, bebas dari rasa lapar dan haus, yaitu adanya akses untuk air tawar dan bersih untuk menjaga kesehatan satwa.

Bebas dari ketidaknyamanan, yaitu dengan menyediakan lingkungan yang sesuai termasuk tempat tinggal dan area istirahat yang nyaman.

Bebas dari sakit, cedera atau penyakit, yaitu melalui pencegahan atau diagnosis yang cepat dan pengobatan.

Bebas untuk ekspresikan perilaku normal, yaitu dengan menyediakan ruang yang cukup, fasilitas yang tepat bagi jenis hewan tersebut.

Bebas dari ketakutan dan stres, yaitu dengan memastikan kondisi dan perlakuan yang dapat menyebabkan satwa mengalami penderitaan mental.

“Sebuah kebun binatang yang baik akan fokus pada konservasi dan pendidikan. Tidak untuk membuat uang dari menghibur pengunjung,” tuturMarison.

Ia menambahkan bahwa hampir setiap kebun binatang yang dikunjungi ditemukan satwa yang disiksa.

“Akan pemerintah kita menghentikan kekejaman ini," katanya. 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas