Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

IPW: Komjen Tito Masih Junior, Belum Waktunya Jadi Kapolri

Tito terlalu yunior dan masih banyak senior di atasnya. Sehingga tidak baik bagi organisasi Polri.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in IPW: Komjen Tito Masih Junior, Belum Waktunya Jadi Kapolri
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Tito Karnavian berikan ketarangan kepada para awak media seputar suka-duka menjadi Kapolda Metro Jaya, usai mengikuti acara Pisah Sambut Kapolda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016). Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen. Pol. Moechgiyarto menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Komjen. Pol. Tito Karnavian yang mendapat promosi jabatan menjadi Kepala BNPT. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

Pengirim: IPW

TRIBUNNERS - Sejak 10 tahun terakhir, Polri sudah menyiapkan para kader calon pimpinannya dengan sistem assesment.

Dengan demikian, Polri sebenarnya punya banyak kader terbaik untuk calon pimpinannya.

Namun diharapkan, Komjen Tito Karnavian tidak ikutan dalam bursa calon Kapolri saat ini, mengingat Kepala BNPT itu masih panjang masa dinasnya.

Ind Police Watch (IPW) menilai, masih banyak senior yang jauh di atas Tito, sehingga mantan Kapolda Metro Jaya itu perlu lebih dulu mendukung perwira yang senior untuk menjadi Kapolri.

Tito terlalu yunior dan masih banyak senior di atasnya.

Sehingga tidak baik bagi organisasi Polri, kalau ada pihak tertentu yang mendorong Tito untuk menjadi calon atau bahkan menjadi Kapolri.

Berita Rekomendasi

Kalau pun Tito menjadi Kapolri dipastikan dia tidak akan nyaman memimpin para seniornya.

Kalaupun Tito akan menjadi Kapolri, mungkin bisa saja di masa mendatang, mengingat masa pensiunnya masih lama, yakni 2022.

Presiden Jokowi diharapkan memilih calon Kapolri dari kader terbaik, yang punya integritas, dedikasi, pengalaman, prestasi, kepemimpinan, dan jaringan yang bisa diterima masyarakat luas, baik di internal maupun eksternal.

Dalam memilih calon Kapolri, Presiden diharapkan tidak mendengarkan suara-suara orang yang tidak jelas, yang tidak paham terhadap visi dan misi Polri ke depan.

Patokan yang perlu diperhatikan Presiden adalah Pasal 11 ayat 6 UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri, yang menegaskan bahwa Calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Polri yang masih aktif, dengan memperhatikan jenjang
kepangkatan dan karir.

Ke depan Polri membutuhkan figur Kapolri yang bisa membangun membangun soliditas organisasi secara utuh, mampu membawa Polri makin profesional dan modern.

Mampu membuat Polri cepat merespon laporan masyarakat, mampu menjaga keamanan, mampu menumpas kejahatan kelas teri maupun kakap, dan mampu menumpas para penjahat yang berseragam polisi di internal kepolisian.

Dengan demikian Kapolri pasca Jenderal Haiti, bisa diharapkan berjalan maksimal dan bisa makin profesional
dalam melayani masyarakat.

Salam
Neta S Pane
Ketua Presidium Ind Police Watch

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas