Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Belajar Pengolahan Limbah Kepada Mahasiswa Undip
Saat ini limbah plastik merupakan masalah utama dalam masalah lingkungan yang ada di Indonesia, limbah plastik merupakan limbah yang tidak akan terura
Penulis: Rezki S
TRIBUNNERS - Saat ini limbah plastik merupakan masalah utama dalam masalah lingkungan yang ada di Indonesia, limbah plastik merupakan limbah yang tidak akan terurai bahkan sampai 100 tahun lamanya, sumber utama dari limbah plastik adalah aktivitas rumah tangga.
Barang-barang rumah tangga banyak menggunakan saset yang berasal dari plastik, aktivitas rumah tangga adalah penyumbang terbesar limbah plastik di Indonesia.
Masalah tersebut coba diatasi oleh mahasiswa Undip melalui program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian masyarakat yaitu tim Si Pelita yang diketuai oleh Rezki (matematika), dan beranggota Luthfan Abi Hirzi (teknik lingkungan), Indri marlena (teknik lingkungan), Vivi ulfa (instrumentasi dan elektronika), Suttan nur achmad (Fisika).
Tim Si Pelita melakukan pendidikan karakter cinta lingkungan kepada siswa-siswi SDN Sendangmulyo 1 melalui pengenalan superhero penyelamat limbah rumah tangga yang merupakan visualisasi dari olahan limbah rumah tangga yang telah siswa-siswi buat.
Siswa-siswi diajarkan mengolah limbah plastik menjadi barang bermanfaat dan mengandung estetika tinggi, seperti gantungan kunci, lukisan, serta bros.
Siswa-siswi diajarkan membuat media edukasi berbasis pengolahan limbah seperti robot dan roket air, semua alat yang telah dibuat divisualisasikan kepada anak melalui karakter superhero penyelamat lingkungan, hal itu dilakukan dengan tujuan meningkatkan antusias anak dan memudahkan anak dalam mengingat.
Karakter yang ditanamkan merupakan karakter 4C yaitu Cheer, Conscious, care, creative terhadap pengolahan limbah rumah tangga, melalui produk yang telah dibuat.
Produk-produk yang dibuat akan dimaksimalkan dan akan dipasarkan dengan tujuan menanamkan karakter pada anak bahwa sampah bisa dijadikan manfaat bahkan mendatangkan uang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.