Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
RB Indonesia dan IDI Kembali Bekerjasama untuk Wujudkan Indonesia Sehat
RB (juga dikenal sebagai Reckitt Benckiser) Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk terus meningkatkan
Ditulis oleh : Sibarani Rosabelle
TRIBUNNERS - RB (juga dikenal sebagai Reckitt Benckiser) Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan dan kebersihan masyarakat Indonesia melalui program Misi Hidup Sehat Dettol.
Sebagai pemimpin global dalam kesehatan dan kebersihan konsumen, selama tujuh tahun terakhir RB berkomitmen untuk membuat perubahan positif melalui program Misi Hidup Sehat Dettol ini.
Perjanjian Kerjasama ditandatangi oleh General Manager Reckitt Benckiser Indonesia, Ratanjit Das dan Ketua Umum IDI, Prof. Dr dr Ilham Oetama Marsis, Sp.OG(K) di kantor Sekretariat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, di Jakarta.
“Melalui berbagai kegiatan dalam mengelola kebersihan dan kesehatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama ini, kami berupaya untuk terus membantu mewujudkan Indonesia yang sehat, diantaranya dengan memberikan edukasi kepada ibu muda akan pentingnya membangun kebiasaan bersih dan sehat, serta program pembinaan dokter kecil di sekolah dasar,” ujar Ratanjit Das dalam sambutannya.
Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum IDI, Prof. Dr. dr. Ilham Oetama Marsis, Sp.OG(K) mengatakan bahwa kerjasama antara IDI dan Reckitt Benckiser merupakan langkah positif dalam mewujudkan Indonesia yang sehat.
“IDI menyambut baik kerjasama ini dan berharap semakin banyak pihak swasta yang mengikuti jejak Reckit Benckiser untuk turut berperan serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi, khususnya dalam bidang kesehatan,” kata Prof Dr dr Ilham Oetama Marsis Sp.OG(K).
Sejak tahun 2008 Reckitt Benckiser telah memberikan edukasi yang berkesinambungan kepada 2.700.000 pelajar di 6.000 sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, 2.500.000 ibu muda mengenai perlindungan terhadap infeksi pada bayi baru lahir, 60.000 perawat tentang pentingnya kebiasaan sehat, dan edukasi kepada 2.300.000 anggota PKK mengenai pengelolaan kebersihan dan kesehatan melalui Misi Hidup Sehat Dettol.
Pada tahun 2016, Reckitt Benckiser dan IDI berharap dapat menjangkau 500.000 pelajar, 1.200 sekolah, 580.000 ibu muda, 13.000 perawat, dan 450.000 anggota PKK.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, salah satu program kerjasama antara IDI dan Reckitt Benckiser adalah program edukasi media.
Kali ini, IDI dan Reckitt Benckiser menyoroti isu mengenai kebiasaan mudik masyarakat Indonesia. Mudik merupakan tradisi yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat. Sayangnya, seringkali kita luput memperhatikan kebersihan pada saat mudik, yang kemudian berujung pada masalah kesehatan.
“Saat mudik, kita seringkali lalai dalam menjaga kebersihan selama perjalanan mudik. Padahal, resiko terkena kuman bisa jadi lebih tinggi, seiring tingginya intensitas penggunaan fasilitas umum yang sebagian besar merupakan tempat bersarangnya kuman," ungkap dr M Adib Khumaidi, Sp.OT, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
Menurut dr. Adib, terdapat beberapa cara pengelolaan kesehatan dan kebersihan sepanjang mudik yang dapat membantu Anda dan keluarga agar terhindar dari kuman penyakit yang tidak diharapkan, yaitu dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Siapkan fisik yang sehat dan prima
2. Konsumsi suplemen apabila kondisi kesehatan menurun
3. Hindari makanan yang memicu peradangan usus seperti makanan yang terlalu pedas dan berbumbu.
4. Memilih tempat makan yang bersih
5. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir sebelum dan sesudah makan. Sediakan hand sanitizer saat bepergian.
Yosephine W Widowati, Brand Manager Dettol Hand Hygiene menambahkan, “Debu dan polusi udara, makanan yang dibeli di tempat peristirahatan, serta penggunaan kamar mandi umum bersama para pemudik lain dapat menjadi kanal penyebaran kuman penyebab penyakit. Untuk itu, kebersihan pribadi adalah hal utama yang patut diperhatikan. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah melakukan aktivitas, untuk menghindari penyebaran kuman dan bakteri.”