Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ketika Prajurit TNI Jadi Guru di Wilayah Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penanaman kedisiplinan dan rasa cinta tanah air kepada siswa sekolah dasar menjadi materi utama yang diajarkan selain materi membaca, menulis, dan ber
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Pos Imko merupakan salah satu pos pengamananan perbatasan RI-PNG di bawah komando Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad.
Anggota TNI yang bertugas di sana secara rutin melaksanakan kegiatan mengajar di wilayah desa Imko Kab. Boven Digoel.
Kepala Penerangan Kostrad, Letnan Kolonel Inf Agus Bhakti di Markas Kostrad menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka membantu keterbatasan pendidikan.
Keterbatasan pendidikan tersebut di karenakan minimnya tenaga pengajar di daerah pedalaman.
Melihat hal tersebut Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad sebagai satuan tugas Pamtas RI-PNG bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kab. Boven Digoel untuk berkomitmen bahwa selama melaksanakan tugas pamtas Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad siap membantu Dinas Pendidikan, dalam hal ini menjadi tenaga pengajar pembantu di sekolah-sekolah yang dekat dengan Pos-Pos Pamtas.
“Penanaman kedisiplinan dan rasa cinta tanah air kepada siswa sekolah dasar menjadi materi utama yang diajarkan selain materi membaca, menulis, dan berhitung”. Ungkap kapen Kostrad.
"Sebenarnya semangat anak-anak di daerah perbatasan untuk bersekolah sangat tinggi namun kadang-kadang keterbatasan tenaga pengajar, sehingga anak-anak menjadi terlantar". Ungkap Sersan Dua Buyung, salah satu anggota pos Imko.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.