Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dihadapan Perwira TNI dan Polri, Jenderal Gatot Jelaskan Skema dan Pola Ancaman Teroris
"ISIS sekarang sudah menjadi Islamic State bukan hanya di Suriah yang melibatkan Amerika dan Rusia, bahkan tambah meluas sekarang,” ungkapnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Indonesia memiliki peluang dalam meningkatkan tindakan deteksi dan cegah dini terhadap ancaman terorisme melalui sinergitas TNI-Polri dan aparatur Pemerintah Daerah yang memegang peranan penting dalam upaya tersebut.
Bahwa upaya pencegahan tidak dapat dilakukan satu lembaga pemerintahan saja tetapi harus ada kerja sama dan sinergi antar lembaga pemerintah serta melibatkan masyarakat.
“Kita punya badan pengumpulan keterangan diseluruh pelosok Indonesia, Babinsa ada 53.000 personel lebih, Babinkamtibmas dari Kepolisian 62.000 personel, Lurah/Kepala Desa 81.000 personel, total ada 271.000 orang apabila dimanfaatkan sangatlah efektif sekali,” ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ada solusi lain untuk menghadapi semuanya itu, para elit harus bersatu bersama pemerintah, jangan hanya berwacana, apalagi saling menyerang bahkan menjelek-jelekan pemerintah, jangan ada lagi egosentris dan seharusnya kita mengutamakan berkarya hanya untuk NKRI.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Dansesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Rusdhianto, M.B.A. dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman serta Danseskoad Mayjen TNI Pratimun, Danseskoal Laksda TNI Herry Setianegara, S.Sos., S.H., M.M., Danseskoau Marsda TNI A. Dwi Putranto, Sespimti dan Sespimen.
Pengirim: Puspen TNI