Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Nyaris Tertipu di Situs Belanja Online, Akira Ungkap Kronologi dan Modus yang Dilakukan Pelaku
Saat dihubungi melalui surel, pemuda bernama Andhika itu menceritakan kronologi dan modus yang dilancarkan pembeli untuk mengelabuinya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Penulis: Akira Maulana
TRIBUNNERS - Seorang pemuda asal Bekasi, Jawa Barat hampir saja kehilangan kamera yang ia jual melalui situs belanja online
Saat dihubungi melalui surel, pemuda bernama Andhika itu menceritakan kronologi dan modus yang dilancarkan pembeli untuk mengelabuinya
Berikut ceritanya:
Tanggal 15-8-2016 saya memasang iklan untuk menjual kamera pribadi saya di 3 situs jual beli. Kaskus, Bukalapak, dan OLX.
Hanya sekitar 2 jam setelah saya memasang iklan di OLX, saya di sms oleh seseorang.
Kami berkomuikasi via BBM. Nama BBMnya adalah Okky, profil picturenya seorang pemuda mengenakan jas putih dokter.
Pertama dia meminta saya foto lagi kamera saya, lalu dia bertanya-tanya mengenai kondisi kamera dan harga jualnya
Okky bolak-balik bertanya "agan serius kan? Nggak main-main" saya selalu saya jawab serius.
Saya mengajak untuk melakukan Cash on Delivery (COD) agar dia dapat melihat kondisi produk.
Okky bertanya "agan lokasi dimana?" Saya jawab "di daerah bekasi, agan dimana?",
Setelah agak lama ia mengaku berada di Padang,Sumatera Barat, jadi mustahil untuk melakukan COD.
Obrolan kami beralih ke pengiriman. Ketika ia menanyakan masalah ongkir, Saya bertanya "agan Padangnya dimana? untuk cek jumlah ongkir. Lalu ia mengirimkan foto KTP
Setelah menghitung ongkir, dia kembali meminta saya memfoto kamera saya dan bertanya kembali kalau saya benar serius berjualan.
Setelah menanyakan bank yang saya gunakan, ia memilih Bank Mandiri untuk bertransaksi, setelah itu ia menanyakan nomor rekening saya dan nomor telepon saya untuk konfirmasi transfer.
Setelah itu ia meminta saya mengecek jumlah uang yang saya punya supaya saya tau kalau saldonya bertambah.
Yang terasa ganjil ia meminta foto jumlah rekening saya, supaya dia juga punya bukti kalau nanti saldonya bertambah. Di titik ini saya sangat curiga kalau Okky ini penipu, tapi saya penasaran, agar tidak ketahuan saya edit jumlah rekening saya menggunakan photoshop lalu saya kirim.
Okky bilang "ok, akan saya transfer, tapi tunggu sebentar ya, ada kerjaan mendadak"
Saya makin curiga. Ia lalu menelepon saya, ini pertama kalinya saya mendengar suaranya, tuturnya sopan dan lembut
"Sebentar lagi saya kirim ya mas dika, wassalamualaikum" ujar Okky di ujung telefon
Tidak lama ia mengirim gambar ‘bukti transfer’ kalau ia sudah mengirim uang ke rekening saya.
Gambar yang dikirim tidak jelas dan buram, low resolution sampai pixelnya kelihatan kasar di tulisan nama saya. Setelah mengirim bukti, notifikasi SMS muncul di hp saya kalau "transaksi berhasil Rp. 4 juta blabla". (Ini adalah layanan sms blast yang bisa digunakan semua orang melalui internet, bisa digoogle)
Saya mengecek saldo, tidak bertambah. Saya tanyakan ke Okky dan ia menyampaikan kalau ia transfer via mandiri e-cash, dan saya harus mencairkan dana tersebut di atm.
Saya bertanya apa itu mandiri e-cash dan bagaimana mencairkannya, lantas ia mengirimkan screenshot laman situs mandiri mengenai e-cash dan tutorial penarikannya, namun gambarnya beresolusi rendah, pixelated, dan rasionya aneh seperti gambar distretched.
Di instruksinya tertera saya harus memasukan menu ATM dalam bahasa Inggris, ke menu top up, lalu pencairan top up.
Saya google apa itu mandiri e-cash, namun saya tidak menemukan cara mencairkan dana e cash yang ditransfer orang lain.
Untuk fitur e-cash diperlukan nomor e cash yang saya tidak tahu, ketika saya tanyakan nomor e-cashnya, Okky bilang nanti saja kalau saya sudah di ATM diberi tahu.
Disaat ini dia mulai sering menelpon saya, menyuruh saya pergi ke atm. "Ya agan nggak bisa lakukan di internet, kalo di internet nyairinnya gimana caranya?" Kata okky.
Saya tidak percaya, saya ulur-ulur waktu lama tidak pergi ke atm. Disaat ini hp saya berkali-kali menerima notifikasi ‘transfer berhasil, Rp 4.000.000’
Disaat ini okky juga berakli kali bertanya lewat bbm. "Gan jadi nggak? Gimana ini? Kalo gajadi gapapa yang lain juga ada"
Setelah mengulur lama, Saya pergi ke atm, memastikan ada satpam yang bertugas. Saya mencoba apa yang tertera di ‘tutorial’ yang Okky kirim, tapi tidak ada tulisan pencairan e-cash, yang ada adalah top up e-cash.
Disaat saya konfirmasi sudah di ATM, Okky mengirimkan nomor e-cash. berkali-kali mencoba menghubungi saya, saya angkat, pura-pura ragu kebingungan. Okky ingin memandu saya menggunakan mesin ATM. Saya bilang "nanti ya mas, mending saya telepon mandiri aja biar lebih jelas".
Okky mencoba menghubungi saya berkali kali, notifikasi sms blast muncul berkali-kali di hp saya sementara saya ngopi di kedai nasi kucing sambil ngobrol dengan satpam ATM mengenai penipuan.
Selesai ngopi saya angkat telepon okky, saya bilang "nggak ngerti e-cash males, kirim via saldo biasa aja" Dia bilang nggak punya, dan dia sudah kirim e-cash, dia lalu menuduh saya menipu dia dan mengancam akan mengadukan saya ke polisi.
Melihat modus operandi yang dilancarkan penipu, ternyata modus tersebut sudah cuku sering digunakan.
Anda bisa google dengan kata kunci ‘Penipuan via e-cash’ maka anda dapat menemukan cerita orang-orang yang hampir terhanyut dengan aksi tipu-tipu yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab.
Dari kisah ini, dan kisah-kisah orang yang hampir bahkan sudah terkena penipuan, semoga anda lebih bijak dalam menyikapi tingkah laku orang di dunia maya, apalagi yang menyangkut jual-beli dan uang