Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tidak Perlu Meributkan Doa Ahmad Syafii
Untuk kali kedua doa yang dibacakan oleh Anggota DewanPerwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) heboh dibicarakan. Kali ini saat Sidang Paripurna
Mungkin saja Presiden saat mendengar pembacaan doa tersebut hati kecilnya tersenyum sambil mengambil poin-poin positif dari isi doa sebagai tantangan yang harus ia wujudkan agar tahun selanjutnya pembacaan doa ditempat yang sama berbali kmenjadi pujian atas keberhasilan pemerintah.
Jika melihat pribadinya, sepertinya beliau bukanlah pribadi yang anti kritik.
Justru sangat terlihat Presiden adalah sosok yang rendah hati, bersahaja dan banyak bekerja.
Sekarang doa telah dipanjatkan, kehidupan kita dalam bernegara akan terus berjalan seperti biasa.
Mari jadikan spirit kemerdekaan sebagai pemacu untuk berbuat lebih dalam memajukan bangsa.
Biarlah untaian bait doa yang telah disampaikan menjadi penyemangat untuk berbuat lebih baik dengan berharap ridho-Nya.
Jadi kita tidak perlu lagi meributkan tentang doa.
Biarlah doa tersebut tetap menjadi doa yang kita amini bersama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.