Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kalteng Butuh Enam Heli Water Bombing
Pemadaman kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di Provinsi Kalimantan Tengah terus dilakukan dalam beberapa pekan terakhir.
Politikus Partai Nasdem ini menilai, penanganan karlahut tidak boleh setengah-setengah.
Upaya antisipatif terhadap bencana kabut asap dengan mengendalikan karlahut harus disertai dengan langkah konkret, yakni penyediaan sarana dan prasarana yang memadai bagi seluruh personel satgas dan tim terpadu.
"Seperti posko logistik, ini penting. Sebab, kalau personel harus terus bolak-balik dari titik kebakaran ke posko, kerja mereka tidak akan efektif. Sebab, kebakaran lahan kan tidak mesti pada jam kerja mereka. Bisa saja terjadi tengah malam. Di situlah pentingnya ada posko logistik," beber Hamdhani.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah menetapkan Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan lima daerah lain berstatus siaga darurat karlahut.
Berdasarkan pantauan satelit NOAA, memasuki pekan ketiga Agustus ini, 23 titik api di Kalteng terpantau.
Angka itu meningkat ketimbang pekan sebelumnya yang hanya 8 titik. Sedangkan frekuensi hujan yang diharapkan mampu memadamkan api kebakaran lahan dan hutan masih terbilang rendah.