Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
4 Alasan Generasi Milenial Bertahan di Tempat Kerja
Sebagai anak yang lahir di tahun 90an, sekarang merupakan saat-saat mencari tempat berkarya yang cocok di hati dan cocok di kantong. Ini merupakan seb
Penulis: andrew citra prasatya
TRIBUNNERS - Sebagai anak yang lahir di tahun 90an, sekarang merupakan saat-saat mencari tempat berkarya yang cocok di hati dan cocok di kantong. Ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi kami para millennial.
Walaupun jumlah lapangan pekerjaan banyak, milenial memiliki karakteristik tersendiri ketika memilih tempat bekerja.
Hal ini dipengaruhi oleh akses informasi yang sudah sangat terbuka dan juga perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Tantangan lain yang kami rasakan sebagai generasi milenial adalah pandangan masyarakat yang sering mengatakan bahwa kami adalah generasi yang terlalu memilih-milih pekerjaan, pemalas dan juga sering berpindah-pindah tempat kerja.
Hal ini tidak selamanya benar, generasi milenial membutuhkan lingkungan kerja yang sesuai dengan karakteristik kami. Karena tidak selamanya suatu sistem di tempat kerja dapat diterapkan di semua generasi.
Saat ini saya bekerja di salah satu startup di Malaysia bernama iPrice. Ini adalah perusaan ke-3 selama perjalanan karir.
Sejauh ini ada beberapa hal yang selalu menjadi perhatian sekaligus pertanyaan saya ketika berada di sebuah perusahaan, yaitu faktor-faktor apa yang membuat karyawan bertahan.
Maka dari itu, sebagai generasi milenial, ada beberapa hal yang menurut saya penting dan sering menjadi alasan kami untuk bertahan di tempat kerja.
Apresiasi
Millennial merupakan pekerja keras. Kami rela begadang di kantor untuk menyelesaikan deadline yang diberikan menggunakan waktu libur kami untuk bertemu dengan orang dan bahkan menalangi pembayaran-pembayaran tertentu untuk kepentingan kantor.
Hal ini menunjukan bahwa generasi kami bukan generasi pemalas.
Yang membuat kemudian kami kurang atau tidak termotivasi adalah apresiasi.
Sering kali terjadi sistem penilaian yang tidak imbang. Terkadang kesalahan mendapatkan perhatian lebih besar, dibandingan pencapaian.
Maksudnya bagaimana? Ketika kami melakukan kesalahan, kami pasti mendapat teguran.
Namun ketika kami mendapatkan suatu pencapaian, kami tidak selalu mendapat pujian. Mengapa? Karena perusahaan sering menganggap bahwa pencapaian adalah hal wajar yang sudah seharusnya karyawan berikan.
“Apresiasi” merupakan faktor penting yang membuat kami, para milenial bertahan dan berkerja keras. Jadi, berilah apresiasi porsi yang sama dengan sanksi.
Ruang untuk berkembang
Sering saya mendengar teman-teman sebaya resign dari kantor lama dengan alasan yang hampir sama, yaitu tidak berkembang.
Generasi millennial memerlukan tempat kerja yang bisa memenuhi keinginan kami untuk berkembang.
Kami bukan generasi yang cepat puas dengan apa yang kami miliki atau ketahui sekarang. Kami selalu memiliki keinginan untuk mempelajari dan mengetahui hal-hal baru.
Sehingga milenial butuh kantor yang memberi kesempatan untuk berkembang. Contohnya program-program short course online perbulan, pelatihan-pelatihan, workshop diluar kantor dan hal-hal yang intinya dapat menambah pengetahuan baru.
Ketika milenial merasakan banyak perkembangan dalam diri kami, mengetahui banyak hal baru, kami akan cendrung bertahan ditempat bekerja.
Manajer yang Supportive
Milenial membenci tipikal manejer yang bertindak sebagai bos. Bagaimana contoh nya? Bos adalah orang yang hanya memberi perintah tanpa memberikan arahan dan contoh yang jelas.
Milenial membutuhkan sosok manajer yang bisa mengayomi, tetap tegas namun di sisi lain memberikan contoh, memberikan kritik dan saran agar bisa terus maju. Milenial membutuhkan orang yang bisa mereka jadikan panutan.
Pekerjaan boleh banyak dan berat, namun ketika kami memiliki manejer yang supportive, kami akan bertahan di perusahaan tersebut.
Suasana Kantor
Yang dimaksud suasana kantor disini adalah bentuk dan juga dekorasi kantor. Hal ini bukan faktor utama, namun merupakan salah satu faktor yang berpengaruh apakah kami bertahan atau tidak.
Kantor dengan desain yang unik dan keren memiliki daya tarik tersendiri untuk kami para milenial. Hidup di zaman yang serba online, media sosial merupakan konsumsi kami sehari-hari.
Memiliki kantor dengan design yang keren dan fasilitas-fasilitas unik akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk dipamerkan di media sosial.
Terlebih lagi kantor dengan design yang unik dan bagus juga akan mendukung proses berpikir kreatif kami para millennial.