Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pentas Nasyid & Teater Islami Bersama Bunda Fat

disanalah Bunda FAT berkiprah dalam mempersembahkan sebuah pagelaran nan unik karena diracik secara khusus oleh Tedy SNADA, balutan baju tradisionil j

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Pentas Nasyid & Teater Islami Bersama Bunda Fat
ist
Bunda Fat (paling kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Hari Kamis tanggal 22 September 2016, disambut dengan hujan rintik-rintik membasahi bumi Karang Malang, khususnya dilokasi GOR Univ. Negeri Yogyakarta dipenuhi sekitar 500 orang yang para mahasiswa, para pengunjung umum, para peserta bazar.

Disanalah Bunda Fat berkiprah dalam mempersembahkan sebuah pagelaran nan unik karena diracik secara khusus oleh Tedy SNADA, balutan baju tradisionil jawa menjadi pilihan ala zaman parawali Allah yang diuntai dengan urutan tatanan lagu menyatu dalam alunan gending-gending jawa ditambah sentuhan tangan seruling yang menggetarkan jiwa.

Tepuk tangan para pemirsa bersaut -sautan pertanda diterimanya Pagelaran Bunda FAT dipanggung Pentas Nasyid & Teater Islami.

Dalam acara tersebut dihadiri pula Bunda Cahyani Lahay yang merupakan Ketua MT. ARRUMAIYA di Bogor, jauh-jauh beliau hadir untuk mencurahkan rasa empati terhadap perkembangan Nasyid yang merupakan da’wah melalui seni budaya dan hal ini merupakan terobosan pembaharuan cara Berda’wah para Wali 9 terdahulu, gumam Bunda FAT.

Adapun yang menjadi salah satu dalam jargon Pagelaran tersebut adalah  Java Nasyid WALI 9, Cipt. Bunda FAT,  Arst. Rony Rachmad, Turi-Turi Putih, Cipt SunanGiri, Arst. Rony Rachmad dan Ilir-Ilir Cipt. Sunan Kali Jago biasa disebut Raden Sahid, Arst. Musisi Kondang Dwiki Darmawan.

Pembukaan dalam Pagelaran LAGU WALI 9, Pesan Moral Bunda FAT adalah :

Pertanda kebangkitan islam di tanah jawa

Berita Rekomendasi

· Sunan Bonang mengajarkan bersih iman Jangan tinggalkan Sholat dan bacaan Al Qur’an

· Sunan Drajad Mengajarkan teposeliro dan Sisihkan sebagian dari hartamu untuk orang-orang yang kekurangan.

· Raden Sahid menyampaikan amanahnya Totokromo manusia

· Sunan Kidus menitipkan pesan Sabarpinuju tentrem kuoso rajaneati, Dalane Kholifatullah,  Temunengilmu Ma’rifatullah

Dalam kehidupan kita ini diharapkan mampu mengendalikan hawa nafsu agar keimanan kita sampai kepada tingkatan yang segala sesuatu hanya diserahkan ke Allah dan hanya selalu dekat kepada Allah.

Dalam LAGU ILIR-ILIR terkandung maksud makna filsafat jawa yang mengajari kita untuk banyak belajar kepada para ulama, para Umaro, tentang bagaimana kita di dunia ini untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi sebuah pengakhiran hidup harus bersih diri, bersih hati  karena ketika kita sudah tiba waktunya menghadap Allah sudah dalam keadaan suci dan mampu melafalkan Dua kalimat Sahadad.

·      KembangTebuCacahePituKang MituhuMarang Guru Ben LakoneOraKliru

·      KembangJambeDironce-RonceRungoknoPituture Ben Ra KetungTembeMburine

·      KembangWaru di Wiru-WiruOpo To Tegese Guru DiguguLanDitiru

MUMPUNG PADANG REMBULANE

MUMPUNG JEMBAR KALANGANE

RESIK ATI, LEMPENG IMAN

KETAMPI MARANG GUSTI ALLAH

Susunan kata yang penuh ma’na Bunda FAT buat untuk menggugah atau mendongkrak keimanan para penonton untuk meningkatkan keimanan.

Salam Rindusahabat.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas