Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jubir Pemenangan Ahok-Djarot Minta Isu SARA Dihentikan dalam Pilkada DKI
Partai NasDem mengajak seluruh elemen masyarakat hingga tokoh agama untuk tidak menggunakan sentimen isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) da
Ditulis oleh : Fraksi Nasdem
TRIBUNNERS - Partai NasDem mengajak seluruh elemen masyarakat hingga tokoh agama untuk tidak menggunakan sentimen isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) dalam Pilkada DKI Jakarta.
Isu SARA diyakini hanya dapat membuat perpecahan di tengah masyarakat DKI yang dikenal majemuk.
"Dari awal kita tidak menginginkan penggunaan isu SARA untuk menjadi bahan dalam kampanye, baik itu di Pilkada DKI maupun Pilkada di daerah-daerah lainnya,” kata juru bicara pemenangan Ahok-Djarot, Taufik Basari, Senin (10/10/2016) di Jakarta.
Ketua DPP Bidang Hukum Partai NasDem itu juga mengakui, pasca beredarnya potongan video pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu, banyak pihak berupaya menunggangi isu tersebut.
Tujuannya, untuk menciptakan kekeruhan suasana menjelang Pilkada DKI.
Terkait video rekaman, Partai Nasdem sebagai salah satu parpol pengusung Ahok mengaku sudah mempelajari secara utuh rekaman yang dinilai cukup sarat dengan isu SARA itu.
Hasilnya, Partai Nasdem tidak melihat adanya pernyataan dari Ahok yang melecehkan atau pun menghina agama Islam.
"Video Ahok sudah kita pelajari secara utuh, kita pelajari konteksnya, dan setelah kita melihatnya secara utuh, tidak ada pernyataan Ahok yang bermaksud untuk melecehkan atau pun menghina Al Quran atau pun Islam,” ucap pria yang akrab disapa Tobas ini.
Ditegaskan, video yang beredar di masyarakat merupakan potongan-potongan rekaman yang tidak utuh maknanya.
Jika sudah demikian, tentunya maksud dan tujuan penyampaian pesan dari calon petahana juga tidak akan sampai secara utuh.
"Video itu dipotong-potong pada bagian tertentu, kemudian disebarkan dengan kalimat-kalimat provokatif dan akhirnya banyak orang terpancing untuk mempermasalahnya. Kita minta masyarakat melihat konteksnya. Ahok sama sekali tidak ada niatan menghina umat Islam,” kata Taufik.