Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Jubir Pemenangan Ahok-Djarot Minta Isu SARA Dihentikan dalam Pilkada DKI

Partai NasDem mengajak seluruh elemen masyarakat hingga tokoh agama untuk tidak menggunakan sentimen isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) da

zoom-in Jubir Pemenangan Ahok-Djarot Minta Isu SARA Dihentikan dalam Pilkada DKI
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Aktivis Bambang Widodo Umar (kiri), Taufik Basari (dua kiri), bersama Koalisi Masyarakat untuk Reformasi Polri, saat melakukan konferensi pers, di Kantor Transparecy International Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2012). Aktivis anti korupsi yang merupakan gabungan beberapa organisasi tersebut menolak tegas penanganan kasus korupsi di Korps Lalu Lintas Mabes Polri oleh Polisi sendiri, karena telah ditangani KPK. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Partai NasDem mengajak seluruh elemen masyarakat hingga tokoh agama untuk tidak menggunakan sentimen isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) dalam Pilkada DKI Jakarta.

Isu SARA diyakini hanya dapat membuat perpecahan di tengah masyarakat DKI yang dikenal majemuk.

"Dari awal kita tidak menginginkan penggunaan isu SARA untuk menjadi bahan dalam kampanye, baik itu di Pilkada DKI maupun Pilkada di daerah-daerah lainnya,” kata juru bicara pemenangan Ahok-Djarot, Taufik Basari, Senin (10/10/2016) di Jakarta.

Ketua DPP Bidang Hukum Partai NasDem itu juga mengakui, pasca beredarnya potongan video pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu, banyak pihak berupaya menunggangi isu tersebut.

Tujuannya, untuk menciptakan kekeruhan suasana menjelang Pilkada DKI.

Terkait video rekaman, Partai Nasdem sebagai salah satu parpol pengusung Ahok mengaku sudah mempelajari secara utuh rekaman yang dinilai cukup sarat dengan isu SARA itu.

Berita Rekomendasi

Hasilnya, Partai Nasdem tidak melihat adanya pernyataan dari Ahok yang melecehkan atau pun menghina agama Islam.

"Video Ahok sudah kita pelajari secara utuh, kita pelajari konteksnya, dan setelah kita melihatnya secara utuh, tidak ada pernyataan Ahok yang bermaksud untuk melecehkan atau pun menghina Al Quran atau pun Islam,” ucap pria yang akrab disapa Tobas ini.

Ditegaskan, video yang beredar di masyarakat merupakan potongan-potongan rekaman yang tidak utuh maknanya.

Jika sudah demikian, tentunya maksud dan tujuan penyampaian pesan dari calon petahana juga tidak akan sampai secara utuh. 

"Video itu dipotong-potong pada bagian tertentu, kemudian disebarkan dengan kalimat-kalimat provokatif dan akhirnya banyak orang terpancing untuk mempermasalahnya. Kita minta masyarakat melihat konteksnya. Ahok sama sekali tidak ada niatan menghina umat Islam,” kata Taufik.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas